Hening pun menyapa. Aku-sembunyikan air mata yang mengalr deras di balik selimut yang membalut tubuhku. Bagamana pun-dia adalah bagan dari hidupku. Aku masih waras untuk memahami bagaimana ucapanku merusak hatinya. Tapi, "maaf," lirihku. Kudapati ia masih menikmati luka dalam diamnya. Â
Bersambung...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!