Jaman dulu memang fungsi korek api entah itu gojres atau gas adalah untuk berbagai macam keperluan, diantaranya untuk menyalakan kompor, membakar sesuatu dan tentu teman setia bagi rokok. Tahun berganti, jaman semakin maju kompor tidak lagi pakai pemantik dari korek api kayu atau gas, karena saat ini tidak ada dan jarang ditemui kompor minyak dan pemantik api kompor gas sudah tersedia. Oh, mungkin kompor tungku yang menggunakan kayu atau batubara mungkin masih membutuhkan pemantik korek api kayau atau gas.
Bila hanya digunakan sebagai pelengkap dapur atau perlengkapan rumah tangga, mungkin pabrik korek api akan gulung tikar. Untungnya perokok di Indonesia sangat banyak, bahkan bisa dibilang ramai hingga korek api gas atau kayu sangat berfungsi dan sangat laris manis. Â Pertanyaannya, apa jadinya bila ada peraturan larangan merokok? Â Bisa dipastikan jutaan orang akan jatuh kere, karena banyak perusahaan rokok, korek api dan teman-temannya bangkrut.
Andaikata kita punya korek api dan tidak merokok, maka tentunya korek itu akan istirahat lama ditempatnya. Sekali waktu saja bila mati listrik, bakar sampah atau untuk keperluan optional lainnya barulah menggunakan korek api. Â Untuk korek api gas, kadang terlalu lama tidak digunakan gas bisa habis. nah ini ada korek api buatan Indonesia yang lumayan canggih dan irit bila tidak digunakan perokok.
Korek api gas ini sangat irit karena memiliki teknologi canggih meski hanya sekedar korek api yang harganya 2000 perak. Disimpan atau dibawa-bawa tanpa digunakan korek api gas ini akan tetap aman dan tidak boros. Â Jadi bisa dibilang korek api ini aman disimpan tanpa digunakan, kecuali terjadi kebakaran.
Dari sekian banyak korek api gas yang pernah digunakan, hanya yang satu ini korek api gas fighter Indonesia yang memiliki keistimewaan dan keunggulan sebagai produk dalam negeri yang berkualitas tinggi. Tidak percaya coba saja bandingkan dengan korek sejenis lainnya. Harganya pun murah meriah ga nguras dompet, apalagi iritnya bukan kepalang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H