Mohon tunggu...
David.R.H
David.R.H Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi Ilmu dan Pengalaman Hidup

Menulis dikala senggang atau ketiban ide menarik untuk dibagikan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sudah Digoreng, Dibakar Pulak

7 Juli 2023   21:25 Diperbarui: 7 Juli 2023   21:45 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi: Nasi Goreng Bakar Seafood

Setiap daerah pasti memiliki ciri khas kulinernya masing-masing. Baik dari makanan ringan hingga berat, semua pasti memiliki keunikannya tersendiri. Seperti kuliner pada foto diatas yang saya dokumentasikan saat mengunjungi salah satu rumah makan yang ada di kota Pekanbaru, Riau. Kota dengan julukan Bertuah ini memiliki segudang kuliner unik, yang salah satunya Nasi Goreng Seafood Pak De.

Awal mula saya mengetahui kuliner ini dari salah satu food vloger di Youtube, Nex Carlos. Setelah saya menonton tersebut saya langsung menyempatkan diri untuk mencoba menikmati langsung kuliner ini. 

Saya tertarik dengan kuliner unik ini karena saya baru tahu ada nasi yang digoreng kemudian dibakar lagi. Entah seperti apa rasa makanannya, membuat saya sangat bersemangat untuk mencicipinya.

Dokumentasi Pribadi: Nasi Goreng Seafood Pak De
Dokumentasi Pribadi: Nasi Goreng Seafood Pak De

Inilah penampakan nasi goreng seafood bakar Pak De setelah dibuka bungkusannya. Aroma bumbu rempah yang khas ditambah dengan daun pisang yang wangi menggugah selera makan malam saya meningkat pada saat itu. 

Porsi yang lumayan banyak dengan harga yang cukup terjangkau, hanya 18 ribu rupiah saja. Isian lauk nasi gorengnya terdiri dari potongan ayam cincang, udang, bakso ikan dan potongan telur membuat nasi goreng ini jauh dari kata polos. 

Kebetulan pada saat itu pelengkap dari makanan yang saya pesan adalah minuman sejuta umat yaitu teh es manis namun cukup membuat saya terkejut. Gelas yang disajikan menggunakan gelas kaca ukuran jumbo yang kira-kira seukuran 600 ml hanya dipatok dengan harga 5 ribu rupiah. Tentu ini membuat daya tarik lainnya bagi pengunjung yang makan ditempat.

Waktu buka tempat makan ini mulai dari jam 16.00 hingga habis (biasanya jam 20.00), sehingga kuliner ini bisa dinikmati hanya saat sore hingga malam hari. Untuk antrian tidak perlu ditanya lagi, bisa dibilang tempat makan ini tidak pernah sepi pengunjung baik itu makan ditempat maupun dibungkus untuk dibawa pulang. 

Saya waktu itu menunggu hidangan yang saya pesan kurang lebih 1 jam karena antrian yang cukup panjang. Sangat disarankan bagi para kompasianer yang berminat mengunjungi tempat makan ini untuk tidak pergi pada saat perut sudah keroncongan alias sangat lapar. 

Dokumentasi Pribadi: Ramainya pengunjung saat makan ditempat
Dokumentasi Pribadi: Ramainya pengunjung saat makan ditempat
Tempat makan yang berlokasi di Jalan Sempurna No. 9, Tampan, Kec. Payung Sekaki ini dapat dengan mudah diakses lokasinya melalui google maps. Walaupun tempat makan ini dijuluki sebagai hidden gems, saya rasa dengan ramainya pengunjung yang setiap hari bisa membuat tempat ini tidak cocok dikatakan hidden (tersembunyi) lagi.

 Lahan parkir yang tidak begitu luas juga masih menjadi kendala tempat makan ini saat ramai pengunjung. Tempat yang tidak begitu mewah namun pengunjung yang datang untuk menikmati kuliner ini dari berbagai kalangan. Tak heran jika terkadang saat lahan parkir sudah penuh, pengunjung yang tidak tahu mau memarkirkan kendaaraannya dimana memilih untuk pergi dahulu dan kembali ke tempat makan ini lain kali.

Dokumentasi Pribadi: Ayam Nestum
Dokumentasi Pribadi: Ayam Nestum
Saya juga memesan menu unik lainnya yaitu Ayam Nestum. Sesuai tampilan foto diatas, ayam potong yang dibaluti tepung tipis ini disajikan dengan topping sereal. Awal saya mendengar saat sang penjual menjelaskan hidangan dari ayam ini membuat saya kaget dan sempat takut untuk salah mendengar. Namun saat dihidangkan, rupanya benar bahwa ayam ini disajikan dengan sereal. Untuk rasa dari menu makanan yang satu ini dominan ke rasa manis dan gurih. 

Tidak ada rasa asin maupun pedas, sepertinya Ayam Nestum cocok bagi masyarakat Jawa Tengah yang menyukai kuliner dengan rasa mains yang dominan. Saya merasa rasa sereal yang disajikan mirip dengan energen rasa vanila. Aneh, unik, nano nano, begitulah rasa yang tergambarkan saat saya menikmati hidangan yang satu ini.

Akhir kata singkat dari saya, semoga artikel kuliner ini dapat menjadi salah satu rekomendasi kuliner kompasianer yang berdomisili atau berencana mengunjungi kota Pekanbaru, Riau. 

Rating makanan ini dari sata pribadi untuk menu nasi goreng bakar seafoodnya adalah 9/10 sehingga bisa saya katakan recomended. Terima kasih telah membaca, Salam Kompasianer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun