Mengenal "Chinese Food" di Kota Kuliner Pontianak

Kota Pontianak merupakan sebuah ibu kota yang terletak pada provinsi Kalimantan Barat. Masyarakat yang tinggal di kota ini didominasi oleh masyarakat etnis tionghua, melayu, dayak, dan batak. Dibalik keberanekaragaman etnis tersebut, masyarakat Pontianak hingga saat ini dapat hidup dengan rukun dan tentram. 

Kota Pontianak dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga sering dikenal sebagai Kota Khatulistiwa. Suhu rata-rata pada kota ini berkisar dari 28-32 derajat celcius membuat kota ini termasuk dalam kota terpanas di Indonesia.

Kota Pontianak tidak memiliki tempat wisata yang cukup banyak sehingga masyarakat biasanya akan pergi keluar kota jika ingin berwisata. Namun, andalan Kota Pontianak dalam memikat para wisatawan untuk datang mengunjungi kota ini adalah kulinernya. 

Pada pagi hingga malam hari, disepanjang jalan Kota Pontianak akan sangat mudah ditemukan beragam kuliner menarik dengan cita rasa yang berbeda-beda. Jika di Jawa Tengah masakannya didominasi oleh rasa manis, maka masakan di Kalimantan Barat didominasi dengan rasa asin seperti pada Jawa Timur. Maka dari itu, tak heran jika Kota Pontinak dapat disebut sebagai Kota Kuliner.

Seperti pada judul diatas, pada artikel kali ini akan diulas beragam chinese food (masakan cina) yang ada di Kota Pontianak, baik pada pagi, siang, sore hingga malam hari.

 Pagi HariJika anda sudah lapar di pagi hari dan ingin mencari sarapan, mungkin lek tau suan bisa menjadi salah satu opsi anda. Lek tau suan merupakan masakan yang mirip dengan bubur kacang hijau. Hal yang membedakan adalah pada lek tau suan, kacang hijau yang digunakan sudah dikupas kulitnya sehingga kacangnya berwarna kuning pada saat dihidangkan. 

Selain itu, ada tambahan topping cak kwe yang gurih diatasnya. Kuahnya yang kental dan manis membuat makanan yang satu ini cocok untuk dikonsumsi pada pagi hari sebagai sarapan anda.

Sumber: media.foody.id/ (Kwe Cap)

Masakan selanjutnya adalah kwe cap dan kwe kia theng. Kwe cap dan kwe kia theng sama-sama menggunakan mie tiau yang lebar dan tidak terlalu panjang. Teksturnya lebih lembut dibandingkan dengan mie tiau pada umumnya. Kedua masakan ini tidak disarankan bagi masyarakat yang muslim karena masakan tersebut non halal. 

Kwe cap menggunakan tambahan lauk berupa kulit babi yang lunak dan sudah direbus dan tahu goreng. Sedangkan kwe kia theng menggunakan lauk babi (daging, usus, dan perut) dan telur kecap manis yang direbus. Kuah pada kwe cap berwarna bening polos, sedangkan kuah pada kwe kia theng berwarna coklat karena diberi tambahan kecap manis.

Siang dan Sore hari

Sumber: pergikuliner.com/(Bak Mie)

Kelaparan di siang hari dan ingin mencari makan siang, masakan pertama yang dapat dipilih adalah bak mie. Bak mie merupakan masakan yang mirip dengan mie ayam, namun yang menjadi pembedanya ada pada lauk dan jenis mie yang digunakan. 

Mie pada bak mie memiliki tekstur yang lebih keras daripada mie ayam pada umumnya, namun lebih tipis. Lauk yang digunakan pada bak mie adalah daging babi, berbagai olahan daging ikan dan udang, telur, kepiting, dan pangsit goreng sebagai krupuknya. Sudah dipastikan bahwa bak mie merupakan makanan non halal.

SUmber: phinemo.com (Nasi Ayam)

Masakan kedua adalah nasi ayam dan nasi kari. Untuk masyarakat yang baru pertama kali membacanya, pasti akan terbayang bahwa akan ada nasi dan ayam pada masakan ini. Namun, hal tersebut kurang lengkap karena lauk lain yang dihidangkan terdapat makanan non halal (babi). 

Nasi ayam biasanya lauk yang digunakan adalah daging ayam yang sudah direbus dengan kuah kecap manis, telur kecap manis rebus, sayur asin, dan berbagai olahan daging babi seperti daging babi kecap manis yang direbus, daging babi merah yang dipanggang, dan sosis babi. 

Berbeda dengan nasi ayam, pada masakan nasi kari lauk yang ada ialah udang rebus (biasanya berkuran besar), acar mentimun, daging babi yang direbus, tumis kacang panjang, mentimun yang direbus, telur kecap manis rebus, dan kentang rebus. Jika kuah pada nasi ayam kental bening dengan rasa sedikit asin, maka nasi kari memiliki kuah yang lebih cair  berwarna coklat muda dengan rasa yang agak manis.

Jika tadi sudah disebutkan makanan berat, maka selanjutnya adalah makanan ringan atau jajanan penunda lapar pada sore hari. Jajanan tersebut adalah ce hun tiau. Ce hun tiau merupakan jajanan es yang terbuat dari adonan tepung beras dan tepung kanji yang dibuat dalam bentuk mie (warnanya bening). 

Tambahan toppingnya adalah kacang merah, ketan hitam, bongko (warnanya hijau dan dipotong kotak), dan mutiara. Kuah yang digunakan pada es ini mengandung santan dan berwarna putih dengan rasa yang manis.

Jajanan yang lainnya adalah kaloci. Kaloci merupakan makanan olahan tepung ketan yang dipadu dengan kacang tanah yang sudah ditumbuk halus dan gula pasir. Rasanya seperti mochi, namun jika mochi memiliki kulit tepung ketan dan isinya tumbukan kacang tanah, maka kaloci sebaliknya (isinya tepung ketan namun ditaburi tumbukan kacang tanah).

Makan malam

Salah satu masakan yang dapat dijadikan untuk makan malam adalah bubur pesawat. Jangan terkecoh dengan kata "pesawat", karena masakan ini tidak ada hubungannya dengan pesawat. Konon katanya, semua pengunjung yang transit di Kota Pontianak selalu menyempatkan diri untuk menikmati masakan ini. 

Maka dari itu, masyarakat sering menyebut masakan ini dengan nama bubur pesawat. Bubur ini memiliki lauk yang bermacam-macam seperti daging babi kecap manis rebus, daging ayam rebus, telur kecap manis rebus, telur asin, sayur asin, ikan teri dan kacang tanah yang digoreng, dan masih banyak lauk lainnya yang dapat dipilih sesuai kesukaan.

Jika makan malam yang dipilih tidak ingin yang terlalu berat, maka chai kue dapat menjadi pilihannya. Chai kue terbuat dari tepung beras (sebagai kulit) dan sebagai isinya adalah bisa bengkoang, daun kucai, kacang hijau yang sudah dilepas kulitnya (warnanya kuning), rebung, dan talas. Chai kue bisa dihidangkan dalam 2 rupa yaitu dikukus atau digoreng. Namun, keduanya sama-sama diberi bawang putih goreng diatasnya sebagai pelengkap. 

Biasanya, penjual chai kue akan diselingkan dengan menjual ko kue goreng. Rasa dari masakan yang satu ini manis dan asin dengan lauk tepung beras yang sudah diolah dan ada yang dicampurkan dengan daun kucai. Selain itu, terdapat juga talas yang sudah ditumbuk dan direbus dan juga telur ayam yang langsung dicampurkan (opsional). Pada bagian atasnya, akan ditabur dengan ebi goreng yang gurih (udang kecil yang dikeringkan).

Sumber: tripadvisor.com (Ko Kue Goreng)

Sekian ulasan chinese food pada artikel ini. Chinese food yang disebutkan diatas tidaklah mencangkup semua chinese food yang ada di Pontianak karena masih banyak yang lainnya. Namun, semua masakan tadi termasuk dalam chinese food yang sering dikonsumsi baik oleh masyarakat Pontianak sendiri, maupun para wisatawan. 

Jika anda berkunjung ke Kota Pontianak, jangan lupa untuk mencicipi masakan yang ada diatas karena memiliki cita rasa yang unik dan tentunya enak serta harganya pun cukup terjangkau.