Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gambar Duri Ikan Itu, Ternyata Penyelesaian Masalah

1 November 2022   03:07 Diperbarui: 1 November 2022   03:22 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jika pada karya sebelumnya penulis membahas  Manajemen Riset Malcolm Baldrige Education dari temuan seorang ilmuwan yang sempat menjabat di pemerintahan Amerika Serikat. Kali ini penulis akan mengangkat kesalutan pribadi pada profesor Kaoru Ishikawa alumni teknik kimia dari Universitas Tokyo pada tahun 1943.Beliau adalah penemu Diagram Sebab Akibat (Cause Effect Diagram). Diagram Ishikawa atau Fishbone Diagram di kenal juga sebagai Cause and Effect Diagram, memang luar biasa. Cukup mencerdaskan dan mempermudah menemukan solusi dari setiap masalah rumit di perusahaan atau di sebuah organisasi apapun.

Semula  saya malas sekali membaca  untaian kalimat yang disertai gambar berupa duri ikan, yang sangat tidak menarik. Setelah mengamati gambar paling akhir yang sangat rumit dan tampak begitu jelimet. Ternyata jika dilihat secara menyeluruh hanya tampak sebuah gambar ikan yang biasa kita makan sehari-hari. Itulah yang ada dalam imaginasi, saat melihat bagan yang serumit itu

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
.Imajikasi tidak melihat rumitnya bagan, tapi hanya  melihat bentuk utuh deformasi bentuk yang begitu sederhana. Bentuk masif yang menyerupai sosok ikan   Maklum saat itu perut lagi lapar. Yang tampak itu semua menjadi lebih sederhana saja(deformasi bentuk). Tak mau berpikir yang berat-berat.
 

Tapi saat suasana perut kenyang dan santai, terlihatlah  ada dua  lingkaran di perut ikan yang tampak seperti gambar hiasan itu. Dalam lingkaran itu diantaranya tertulis "tidak bisa diandalkan."  Lupakan dulu gambar deformasi ikan, tapi fokus ke sebuah diagram di bawahnya. Tepatnya ada huruf yang di block warna merah muda dalam sebuah tabel itu. Tampaknya tulisan itu berupa keterangan dan bantahan atau solusi yang ditawarkan.

Tampaknya kedua tulisan dalam wujud gambar tubuh ikan dan tulisan dalam kotak tabel yang diwarnai itu, berhubungan erat. Ini adalah sebuah karya besar dalam upaya memecahkan masalah.

Saya katakan sebagai karya besar. Karena sepintas saja saya paham benar maknanya. Oooh...ini gambaran masalah, fakta yang ada, dan solusi yang bisa ditempuh.
 

Ternyata gambar sosok deformasi ikan itu, adalah diagram untuk menyelesaikan masalah bocoran oli. Pola  dalam gambar ikan itu begitu mudah dicerna. Ini berhubungan dengan keselamatan kerja di salah satu perusahaan. Padahal saya bukan pekerja pabrik industri yang berhadapan dengan mesin yang menggunakan pelumas berupa oli.

Tapi saat mengamati diagram itu, saya terbawa arus pola pikir yang ada. Dan sayapun kini terjerembab masuk ke dalam alur  garis-garisnya. Saya paham  tanpa ada rasa beban mempelajarinya. Yang ada justru kenyamanan, bahwa saya telah menemukan sebuah solusi.

 "Berarti saya juga bisa menggambar berupa duri ikan untuk masalah lain di kantor." Begitulah di dalam benak saya mulai ada berbagai dialog. Setelah saya memahami gambar diagram duri ikan tentang keselamatan kerja, terutama pada bagian yang dimerahkan seperti pada diagram itu.
Oooooh.....ternyata jumlah duri ikan dalam diagram itu tidak sembarangan. Jumlah duri itu tergantung hal di bawah ini.

Kategori sebab utama mengorganisasikan  sedemikian rupa sehingga masuk akal dengan situasi. Kategori-kategori ini antara lain: Kategori 6M yang biasa digunakan dalam industri manufaktur yaitu:  Machine (mesin atau teknologi), Method (metode atau proses),  Material (termasuk raw material, consumption, dan informasi), Man Power (tenaga  kerja atau pekerjaan fisik) / Mind Power (pekerjaan pikiran: kaizen, saran, dan sebagainya), Measurement (pengukuran atau inspeksi), dan Milieu / Mother Nature (lingkungan).

Ada pula yang dinamakan kategori 8P yang biasa digunakan dalam industri jasa:  Product (produk/jasa), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi atau hiburan), People (orang), Process (proses), Physical Evidence (bukti fisik), dan Productivity & Quality (produktivitas dan kualitas).

Ada juga kategori 5S   yang biasa digunakan dalam industri jasa:  Surroundings (lingkungan), Suppliers (pemasok), Systems (sistem), Skills (keterampilan), dan Safety (keselamatan).

Walaupun kategori di atas hanya sebagai saran, agar kita bisa menggunakan kategori lain yang dapat membantu mengatur gagasan-gagasan. Jumlah kategori biasanya sekitar 4 sampai dengan 6 kategori. Itulah cara membuat gambar penyelesaian masalah agar mudah dipahami bersama.

Ilmuwan sekelas profesor Kaoru Ishikawa, tampaknya bertebaran di berbagai negara maju. Pola penggambaran pemecahan masalah perusahaannya sangat sederhana. Karena kesederhanaan itu, tampak sangat mudah di pahami orang awam.

Berarti,  mengajak berpikir orang itu, bisa melalui gambar atau bagan yang mudah di cerna. Akhirnya para pembaca bisa sampai masuk ke pola pikir yang paling rumit. Alhasil semua permasalahan dimanapun begitu mudah terselesaikan(DN).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun