Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga Jual Ditentukan Lingkungan & Kemasan

23 Februari 2022   17:17 Diperbarui: 23 Februari 2022   17:29 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi, koleksi pribadi

Saya pernah bertemu dengan beberapa artis ibukota dalam kondisi wajah dan dandanan begitu alami tanpa polesan.  Diantara mereka, ada yang tampak seperti manusia pada umumnya. Tidak ada pamor gemerlap seperti saat mereka di atas panggung. Begitu juga artis lokal pengusung budaya daerah setempat, yang biasa tampil dengan musik gamelan Sunda. Realitanya di situasi tertentu, mereka itu sama saja dengan individu lainnya.  Sesungguhnya  yang membuat gemerlap itu adalah kemasan dan isi kemasannya.

Kemasan produk artis diantaranya dalam bentuk panggung, dandanan yang dikenakan, kendaraan yang membawanya, pengawalan, promosi, hingga manajemennya.  Tentu saja kelanggengannya tergantung dari isi kemasan itu.  Jika pelanggan merasa puas, maka karier terus menanjak.

Sedangkan mahalnya sebuah produk barang industri pabrik bisa karena bungkus  warna desain, dan teknik penyajian. Yang utama adalah kualitas isi yang sejalan dengan promosi. Pernah ada produk lipstik ternama mulai gulung tikar karena dipasarkan lewat sales keliling. Sehingga banyak pembantu rumahan yang membeli barang serupa dengan juragannya. Padahal benda tersebut termasuk barang mewah dan sangat mahal. Sang juragan tentu tidak mau tersaingi. Akhirnya perusahaan gulung tikar, karena salah strategi. Berarti promosi tak sejalan dengan nilai gengsi.

Setelah menonton video penyerta tulisan ini, diharapkan  setiap individu bisa terinspirasi. Karena video ini, tentang motivasi hidup. Akan terasa menyejukan hati bagi orang yang punya keyakinan diri.  denga identitas dirinya yang layak berada di suatu tempat tertinggi.

Sesungguhnya manusia itu punya kelebihan dan punya kekurangan. Menempatkan diri di lokasi yang tepat adalah strategi utama. Dan ketika menyadari adanya potensi pada dirinya, maka seseorang akan total menunjukan eksitensi itu. Maka hindari lingkungan yang bisa meruntuhkan pondasi kepercayaan diri.

Segera tinggalkan mereka yang selalu berpikir negatif itu.  Apalagi mereka yang selalu  meremehkan. Walaupun mereka itu sesungguhnya  bisa jadi saklar pemicu prestasi karir kita, dalam situasi tertentu. Jika posisi kita sudah punya modal kinerja yang layak dibanggakan. Jika belum punya modal yang cukup, segera menghindar saja untuk sementara waktu.

Orang akan berbondong-bondong mengakui kita sebagai teman, sebagai sahabat, atau kolega. Jika kita punya prestasi yang layak dibanggakan. Ketika dunia telah mengakui kelebihan yang melambung, seiring perjalanan waktu. Maka penghargaan demi penghargaan akan antri menghampiri. Jadi banyak saudata, teman, dan kolega. Ini merupakan hukum alam.

Tapi ingat. Tidak semua lahan yang subur, bisa cocok ditanami pohon kurma atau ubi jalar. Karena Iklim, air,  dan nutrisi pada lahan sangat menentukan.  Disamping  perlunya perawatan. Semuanya itu, sangat menentukan keberhasilan. Pengalaman demi pengalaman, termasuk pengalaman jatuh dan bangun. Itu adalah modal tambahan. Modal untuk mendapatkan  lingkungan yang tepat.
 
Mencari lingkungan yang tepat itu perlu tahapan. Begitu juga untuk memeliharanya. Jika ilmu yang diuraikan di atas ini sudah dikuasai dan sudah diterapkan. Maka hanya tinggal memelihara dan terus meningkatkannya sesuai tahapan PDCA (Plane, Do, cack, Aktion) dan terus berulang kembali ke PDCA lanjutan. Keberhasilan itu sesungguhnya seiring perjalanan itu (DN).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun