Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang Gila Menyerang Imam, Ikan Hias di Mesjid Untuk Apa?

23 Februari 2022   02:02 Diperbarui: 23 Februari 2022   07:14 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat kontras dengan suasana mesjid yang ada di lingkungan lainya. Penulis menemukan beberapa mesjid yang memelihara ikan hias yang sangat indah di halaman. Orang yang datang begitu terhibur. Banyak sekali anak balita dan remaja datang berkunjung dan akhirnya salat.

Ada pula mesjid yang menyediakan makanan gratis bagi jemaah yang datang salat tepat waktu. Nasi bungkus atau minuman tersedia di teras gerbang masuk mesjid. Kadang dibagikan oleh panitia pasca bubaran salat.

Kontras sekali dengan manajemen mesjid yang sering menghardik/ mengusir anak-anak yang berisik, mengganggu khusyunya salat. Ada pula marbot mesjid yang sibuk  memantau pengunjung mesjid bahkan berani mengusir pengunjung yang merebahkan badan di tempat salat. I'tikap saja tidak boleh.

Di Makah(Masjidil Haram) banyak laskar bertugas di dalam mesjid. Tugasnya fokus menjaga keamanan orang beribadah, bukan menghardik. Mereka para laskar itu, mengatur jalur lalu lintas serta mengatur  tempat pria dan wanita. Mengatur   ketertiban shaf dan demi lancarnya  alur jalur lalulintas.

Saat waktu salat tiba, para laskar di Masjidil Haram ada yang berdiri di samping imam salat, laskar  itu menghadap ke jemaah yang beribadah. Sang imam begitu aman terlindungi dari ancaman  penyusup. Ada pula laskar yang berada di belakang jemaah berdiri hingga kegiatan salat selesai. Setelah tuntas para jemaah beribadah, barulah para laskar melakukan salat  berjamaah di tempat khusus.

Di Indonesia, penulis belum pernah melihat ada laskar yang bertugas seperti di Masjidil Haram. Sehingga sangat rawan dari ancaman serangan penyusup. Rata-rata penyusup di Indonesia itu diduga orang gila.  Mengapa ? Menjelang pemilu 2024 seharusnya semua pengurus mesjid seluruh NKRI segera mengantisipasi  hal di atas. Dari mulai materi ceramah yang menyejukkan hingga membentuk laskar. 

 Untuk keamanan mesjid di Indonesia, saat ini  ada panitia mesjid yang  sengaja melakukan keamanan dengan cara diluar kebiasaan;  ruang utamanya di gembok. Memasang tulisan larangan-larangan, atau menghardik/memperingatkan  pengunjung.  

Jika masjid di gembok. Orang yang datang hanya bisa salat di serambi nesjid. Kecuali saat waktu salat tepat waktu semua ruangan di buka untuk umum. Jadi ruang utama hanya untuk  salat tepat waktu.

Ada mesjid yang ruangannya ber AC, dan ada panitia yang bertugas menyediakan makanan bagi yang datang salat tepat waktu. Semua fasilitas dipersembahkan  untuk jemaah.

Apapun yang dilakukan panitia mesjid, semua untuk kebaikan. Kadang merepotkan jemaah yang tidak tahu aturan lokal. Aturan  yang dibuat pengelola mesjid tersebut.  Tentu alasan aturan itu dibuat,  yang tahu persis adalah mereka yang menjadi pengurusnya.  Pengunjung hanya menduga-duga. Tentang kondisi keamanan, tentang mental masyarakat, atau pola pikir pengurus mesjid. Pembaca tulisan ini,  tidak bisa menghakimi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun