Lupakan dulu kecemerlangan Gubernur DKI, Bapak Anis Baswedan. Karena selain Pak Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Ada kekuatan lain yaitu dari Kang Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi. Bahkan Ridwan Kamil sudah deklarasi."Lahir batin sudah siap, tinggal masalah warna (partai) apa ? Â Saya kabari nanti," kata Kang Ridwan Kamil (RK) saat konferensi pers, Selasa (18/1). Tampaknya suhu politik 2024 mulai menghangat.
 RK tambah menguat dukungannya untuk jadi RI 1,  pasca menghimbau Arteria Dahlan untuk minta maaf soal Jaksa Pakai Bahasa Sunda. Beredar pula pidato RK dalam bahasa Inggris yang ditutup dengan bahasa Daerah Sunda. Menunjukan tandang makalangan (berani tanding, tanpa rasa takut)
Di sisi lain, teuneung ludeung tandang  makalangan (berani tanpa rasa takut) ditunjukan pula oleh anggota DPR RI yang jadi youtuber ternama. Tampaknya di  jagat dunia maya, justru ada yang lebih populer melampaui Arteria Dahlan. Youtuber yang sering menyamar jadi  H.Udin dari Majalengka, kini mengalahkan Ketua Golkar. Bahkan hasil survei Indikator mengungkapkan, elektabilitas youtuber Dedi Mulyadi mencapai 1%, sedangkan Airlangga 0,1% . Padahal sebelumnya nama Dedi Mulyadi tidak pernah masuk di bursa Capres.
Suhu politik mulai menghangat, dengan menampilkan foto-foto pasangan capres di medsos. Namun tak kalah menariknya dengan kontroversi sosok antagonis, seperti; Giring Ganesha, Arteria, Habib Kribo, dll. Justru kelahiran kontroversi tokoh ini, mencuatkan nama-nama tokoh yang layak di usung untuk  capres Tahun 2024.
Belakangan pamor Jokowi 3 periode mulai terkubur. Pidato Jokowi tentang "Benci Produk Luar Negeri" menjadi sorotan media yang kurang harmoni. Media lebih banyak menyorotinya dengan nuansa kekhawatiran. Bahkan dianggap berbahaya karena sebagai pilihan kata yang tidak bersahabat dengan para diplomat luar negeri. Banyak media  mengangkat topik tanpa melihat makna politik diluar kata-kata itu.
https://www.kompasiana.com/drh35864/61e78b584b660d76892067f2/gerakan-senyapjokowi-benci-produk-luar-negeri
Dilihat dari ramainya share tulisan.  Topik "Benci Produk Luar Negeri" kalah pamor. Pembaca  lebih suka menganalisa berita lain. Sepertinya tokoh antagonis yang menyita perhatian  dianggap bisa mengangkat popularitas calon capres. Keberanian  melibas sosok antagonis secara rasional telah ditunjukan kedua tokoh di atas. Bahkan dianggap layak diusung sebagai calon presiden 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H