Perlu kita ketahui iklim itu selalu terus berubah. Penghargaan bisa jadi cibiran dan malapetaka di kemudian hari. Iklim politik kadang mengikuti arah angin. Termasuk di dunia pendidikan Indonesia yang sedang asyik dengan program guru penggerak dan merdeka belajar. Sedangkan di negeri Tiongkok bimbel lewat aplikasi, saat ini sangat dilarang. Padahal selama Covid-19 mewabah, hal itu sangat digandrungi masyarakat. Bagaimana
di Indonesia dengan aplikasi berbayar yang mewabah saat ini? Kini di SMAN2 Cikarang Barat yang berada di lokasi padang ilalang yang sangat luas. Justru sedang menggalakan ujian tanpa kertas melalui my.id. Tentang inovasi ini, sebaiknya semua pemerhati pendidikan harus membuka wawasan lewat berbagai jendela dunia. Agar dapat menyikapi arah masa depan bangsa bagi perkembangan dunia. Bangsa Indonesia harus bangga dengan lahirnya domain my.id. apalagi dengan lahirnya media SATU GURU. Agar langkah dunia pendidikan selaras dengan lajunya perubahan global. Untuk itu tampaknya kita harus menyimak video dari Prof.Rhenald Kasali, dan Prof.Dr.Dahlan Iskan, penyerta tulisan ini.ÂBelakangan Jawa Barat sedang sibuk dengan upaya meraih penghargaan  MURI tentang video Mustikarasa. Upaya meraih penghargaan ini lebih mulia ketimbang, tiba-tiba meraih penghargaan dari luar negeri, tanpa jelas tujuannya.  Dalam Mustikarasa untuk upaya berikutnya harus digiring menyangkut konsep Mustikarasa  bilingual. N).
Agar dinikmati masyarakat dunia. Seperti halnya wacana launching ujian tanpa kertas melalui domain my.id, di gubuk apung padang ilalang. Walau SMA2 Cikarang Barat, tidak membidik penghargaan (DFollow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI