Jika festival  Mustikarasa membidik rekor MURI, melalui upload video terbanyak.  Jenis kegiatannya berupa memasak menu tradisional, lansung dari daerah-daerah terpencil. Kegiatan itu membanjiri channel youtube secara serentak
Pertanyaannya. Jika program WI dengan billingualnya, Â ingin tercatat dalam museum rekor Indonesia dari segi apanya? Tari Blantek Bekasi tercatat sebagai tari kolosal terbanyak. Wacana Mustikarasa juga terbanyak upload. Mungkin jika WI itu perjuangan para guru yang tiada henti. Atau karena bilingualnya menyangkut video terbanyak ditonton masyarakat dunia. Karena bahasa yang digunakan bisa dipahami seluruh dunia.
Di Era medsos dan podcast 2021 ini, semua bisa viral secara tak terduga. Jadi tidak ada hal yang mustakhil. Begitu juga Program WI, yang selalu berganti baju. Festival Mustikarasa Bilingual bisa jadi program lanjutan. Karena bahasa yang digunakan lintas bahasa. Bisa viral karena bisa saja bahasa Inggris, Jerman, Prancis tampil dengan logat Sunda, logat Jawa atau logat Baduy. Viral karena keunikan budaya.Â
Program WI pernah berubah jadi program bilingual lewat SK Bupati Bekasi nomor 420. Kemudian diadopsi pemerintah pusat menjadi SNBI hingga  pemerintah pernah mengukuhkannya dengan nama RSBI. Sayang akhirnya bubar lewat pengadilan. Namun semangat para guru tak pernah lekang. Mungkin nanti akan muncul kembali lewat MURI? Seperti gagasan di atas.
Membangun Indonesia tak harus menunggu jadi Presiden. Mulai saja dengan gagasan dan karya nyata. Dengan Mustikarasa dibangkitkan kembali dalam sebuah festival upload di youtube. Maka kelak, program WI dapat menyempurnakannya.Â
Program WI adalah ide terpanjang dan terlama yang selalu berganti nama dan baju. Jika Festival Mustikarasa secara bilingual terselenggara dikemudian hari. Berarti perjuangan para guru Indonesia di kancah dunia, tiada henti. Karena bahasa apapun di dunia ini, ada guru Indonesia yang menguasainya. Mari kita pasilitasi untuk tampil di panggung dunia maya.
Semoga festival Mustikarasa, yang saat ini sedang digelar, mendapatkan tempat yang semestinya. Menyatu dengan ruh perjuangan guru dan bangsa  Indonesia yang menguasai berbagai bahasa. Sebelum merambah ke program yang lebih besar itu, share saja tulisan ini. Semoga jadi wacana bersama, wacana Mustikarasa lintas bahasa dunia. Aamiin(DN).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H