Tugas Artikel Mata Kuliah Studi Islam
Artikel ini di bentuk untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Studi Islam
Dosen Pengampu :
Muhammad Firdaus,Lc,Ma.PH.D
Disusun oleh:
Dresnalaya Sangputri Rahman
Nim. 12405051040047
Progam Studi Pengembangan Masyarakat Islam
Semester 1
Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasu
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Apa itu loyalitas dalam islam ? banyak dari umat muslim yang masih tidak memiliki kepahaman tentang ap aitu loyalitas dalam islam. Padahal dalam setiap hari kita pasti menemukan loyalitas dalam kehidupan. Loyalitas dalam islam ialah sikap setia kepada Allah dan tasulnya, serta kepada seluruh umat muslim, tidah hanya kesetiaan namun loyalitas juga merupakan bagian penting yang mengandung rasa tanggung jawab, dan dapat di percaya.
Islam merupakan agama yang turun untuk menyempurnakan agama yang telah di turunkan sebelumnya, islam mengatur seluruh aspek dalam kehidupan dengan detail dan sepmurna. Al-quran merupakan panduan bagi setiap solusi atas persoalan atas setiap, aturan, tindakan, kewajiban, etika, dan juga termasuk loyalitas.
- Loyalitas
Loyalitas dalam islam sering di sebut Al-wala’ yang Dimana alwala memiliki arti etimologis tidak hanya satu makna, arti al-wala’ antara lain adalah menolong, mencintai satu dengan yang lain, mendekatkan pada sesuatu, dan menolong.
Loyalitas dalam islam atau al-wala adalah sikap mutlak kepada alah dengan ketundukan diri berserah kepada Allah dengan mewujudkan dan menjalankan perintah Allah, juga menjalankan syartah Islam dengan Ikhlas dan tidak setengah-setengah maksudnya adalah dengan sepenuhnya (Zulfa, 2010)
Setiap muslim yang beragama dan memiliki akidah wajib untuk menikuti dasar- dasar akidah
Berwala merupkan sikap setia dan loyal seseorang terhadap sesama muslim dengan akidah islam serta memenrangi dan membenci orang-orang yang berkebalikan dengan akidah atau merusak akidah seperti orang musyrik. (Al-Fauzi, 1419)
- Loyalitas terhadap Allah dan Rasulnya
Yaikhul Islam Ibnu Taymiyah mendefinisikanAl-Wala‟danAl-Baro‟denganungkapan„Al-WalayahkebalikandariAl-adawah. Asal pengertianAl-walayahadalahkecintaan dan kedekatan. Sedangkan asal pengertianAl-„adawahadalah kebencian dan kejauhan. Wali artinya orang yang dekat. Dalam Bahasa Arab“hadza yali hadza”artinya ini dekat dengan ini. Seperti dalam sabda Nabi Muhammad SAW,“Serahkan ilmu waris kepada pakarnya. Bila masih ada yang menyisa dariharta warisan, maka ia menjadi milik orang yang paling dekat dengan orang yang mati”.Berwala‟dalam Islam ini implementasinya dilakukan dengan memberikanwala‟kepada Allah, Rasul, dan orang-orang yang beriman masuk kedalam satu kesatuan. (Mashuri, 2020)
Dimana telah tertulis dalam Al-quran yang berbunyi :
اِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوا الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَوَهُمْ رَاكِعُوْنَ
“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)”
[QS. Al Maaidah:55]
Dalam surat tersebut di jelaskan bahwa pelindung dan penolong sejati bagi umat muslim adalah Allah, dan Rasul-Nya juga menyampaikan tentang prinsip bahwa hendaknya muslim menaruh kepercayan dan loyalitas kepada Allah, Rasul-Nya serta sesama orang yang beriman memberitahukan tentang orang yang bisa menjadi penolong kita yaitu orang yang menaati perinta allah dengan shalat, zakat, mendirikan shalat dan menunaikan zakatserta menundukan diri kepada allah, mereka adalah orang orang yang di cintai Allah.
Setiap muslim diharuskan untuk menempatkan loyalitas tertingi kepada Allah dan Rasul-nya. Loyalitas kepada makhluk tidak boleh melebihi sang pencipta dan pemiliknya.
- Loyalitas kepada Sesama Muslim
Loyalitas dalam islam tidak hanya bersifat ilahiyah, namun juga bersifat sosial dan memiliki nilai kuat sebagai pembentuk masyarakat dengan kasih sayang dan keteguhan iman juga perlindungan allah terhadap muslim yang memiliki loyalitas kepada allah dan memenuhi kriteria yang telah tertulis pada Al-quran yaitu :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَنْ يَّرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَسَوْفَ يَأْتِى اللّٰهُ بِقَوْمٍ يُّحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهٗٓۙ اَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۖ يُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَاۤىِٕمٍۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”
[QS. Al Maaidah:54]
Orang mukmin yang dapat menjadi loyalitas kita adalah muslim yang Allah pilih memiliki cinta tulus kepada Allah, dan sebagai balasannya Allah pun mencintai mereka. Tak Hanya itu namun mereka juga memiliki sifat rendah hati, bersikap lemah lembut terhadap muslim, menjunjung tinggi persaudaraan dan keimanan, tidak takut pada celaan, tegas terhadap orang kafir, dan berjuang di jalan allah dengan sunggu sungguh untuk mempertahankan kebenaran islam. Merekalah orang-orang yang mendapatkan hadia dan kenikmatan dari allah. Loyalitas terhadap sesame muslim harus di dasarkan pada prinsip kebaikan, dan tidak mendukung atau menyakiti orang lain, serta tidak bertentangan dengan agama.
- Manfaat dari Loyalitas
Loyalitas harus di landaskan oleh ajaran Allah, dengan rasa tulus karna Allah SWT. Ketika seseorang menanamkan sikap loyalitas dengan dasar rasa saling mencintai dan membela karna Allah, maka mereka akan mendapatkan keutamaan yaitu :
- Nabi Muhammad telah menyebutkan bahwa loyalitas merupakan amalan yang ulatama (departemen Dakwah, 2022)
Dari Abu Dzar Radhiyallahu’anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Amal yang paling afdhal adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan dishahihkan Al Albani).
- Allah memberikan janji terhadap umat muslim yang berwala akan di beri anugan di hari kiamat kelak (departemen Dakwah, 2022)
sesamanya karena Allah, akan diberi naungan kelak di hari Kiamat. Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah berfirman pada hari Kiamat, ‘Dimanakah orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan aku naungi dia, dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Ku’.” (HR. Ahmad dan Muslim).
- Amalan loyalitas merupakan amalan yang paling di bangakan saat kiamat kelak, amalan ini akan membuat paranabi iri kepadanya. (departemen Dakwah, 2022)
Dari Umar bin Khatthab Radhiyallahu ’anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada di antara manusia biasa hamba Allah, yang mereka bukan Nabi, bukan pula para syuhada’. Namun para Nabi dan para syuhada’ iri kepadanya pada hari Kiamat, karena kedudukan mereka yang dekat di sisi Allah Ta’ala.” “Yaa Rasulullah, sampaikan kepada kami siapakah mereka?,” tanya para shahabat. Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melanjutkan, “Mereka adalah orang yang saling mencintai karena Allah, bukan karena hubungan kerabat, bukan pula karena harta benda yang mereka miliki.” (HR. Abu Daud, Ibn Hibban dan dishahihkan Syuaib Al Arnauth).
Dapat di simpulkan bahwa loyalitas dalam islam merupakan suatu nilai yang harus di miliki setiap muslim, dengan menjadikan Allah, Rasul-Nya, dan umat muslim sebagai focus utama dalam berloyalitas, untuk membangun kedamaian dan ke harmonisan Masyarakat muslim.
References
Al-Fauzi, S. S. (1419). LOYALITAS DALAM ISLAM. Jakarta: Akafa Press.
departemen Dakwah, P. d. (2022). loyalitas karna Allah. semarang jawa tengah: FKAM.
Mashuri. (2020). ANALISIS DIMENSI LOYALITAS PELANGAN BERDASARKAN PERSPEKTIF ISLAM . Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 56-57.
Zulfa, M. (2010). Pengaruh Kualitas Pelayanan Islam dan Loyalitas Pasien Rumah Sakit Islam Jawa Tengah. Surabaya: Diertasi (tidak di terbitkan) Progam Pasca Sarjana Universitas Airlangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H