Dalam dunia esports, hanya sedikit nama yang bergema selayaknya legenda, dan Faker, yang memiliki nama asli Lee Sang-hyeok, adalah salah satunya. Dengan julukan "God of League of Legends," Faker adalah ikon yang tidak hanya mendefinisikan permainan League of Legends (LoL), tetapi juga membuktikan bagaimana dedikasi, bakat, dan kerja keras dapat membawa seseorang ke puncak tertinggi di bidang kompetitif yang sangat kompetitif.
Awal Karier Faker
Faker memulai karier profesionalnya pada tahun 2013, ketika ia bergabung dengan tim esports Korea Selatan, SK Telecom T1 (kini dikenal sebagai T1). Sebelumnya, ia adalah seorang pemain solo yang dikenal karena keahliannya di platform game online Korea. Fakta bahwa ia menemukan permainan secara tidak sengaja tetapi kemudian mendominasi panggung kompetitif global menjadi bagian dari narasi uniknya.
Debutnya di turnamen profesional adalah fenomenal. Faker dengan cepat menarik perhatian dunia berkat gaya bermainnya yang agresif, mekanik sempurna, dan pemahaman mendalam tentang permainan.Â
Salah satu momen paling ikonik terjadi pada tahun 2013 dalam pertandingan melawan tim KT Rolster Bullets, di mana Faker memainkan karakter Zed. Aksi "outplay"-nya dalam duel melawan Ryu, pemain midlane dari KT, menjadi legenda di komunitas LoL dan dikenang hingga hari ini sebagai salah satu momen terbaik sepanjang sejarah game tersebut.
Rekor dan Prestasi
Faker telah memenangkan World Championship League of Legends sebanyak tiga kali (2013, 2015, dan 2016), menjadikannya salah satu pemain dengan gelar juara dunia terbanyak. Selain itu, ia juga memimpin T1 dalam memenangkan banyak turnamen besar lainnya, termasuk Mid-Season Invitational (MSI) dan League of Legends Champions Korea (LCK).
Namun, bukan hanya jumlah trofinya yang membuat Faker istimewa. Konsistensinya dalam tetap berada di puncak selama lebih dari satu dekade adalah hal yang langka dalam dunia esports. Dalam olahraga yang sangat kompetitif, di mana perubahan meta dan tekanan mental dapat mengakhiri karier pemain dengan cepat, Faker terus menunjukkan performa yang luar biasa.
Gaya Bermain dan Pengaruh
Faker dikenal karena kemampuan bermain yang sangat fleksibel. Ia dapat memainkan hampir semua champion di game dengan tingkat keahlian yang tinggi, membuatnya sulit ditebak oleh lawan. Permainan agresifnya sering kali menciptakan peluang bagi timnya untuk mengendalikan jalannya pertandingan.
Namun, yang lebih mengesankan adalah mentalitasnya. Faker adalah lambang ketenangan di bawah tekanan. Dalam banyak wawancara, ia mengungkapkan bahwa ia selalu fokus pada perbaikan diri daripada membandingkan dirinya dengan pemain lain. Filosofi inilah yang menjadikannya panutan bagi banyak pemain muda di seluruh dunia.
Di luar permainannya, Faker juga dikenal sebagai duta besar esports. Dengan popularitasnya yang melampaui komunitas LoL, ia sering menjadi wajah utama dalam kampanye promosi game dan acara internasional. Ia juga berperan besar dalam meningkatkan citra profesionalisme di dunia esports, menunjukkan bahwa karier sebagai pemain profesional adalah sesuatu yang layak dihormati.
Faker di Luar Arena Kompetitif
Meskipun ia adalah salah satu pemain esports paling terkenal di dunia, Faker tetap dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan sederhana. Ia jarang membicarakan kekayaannya atau statusnya sebagai bintang global, lebih memilih untuk membiarkan prestasi dan kinerjanya berbicara.
Faker juga terkenal karena komitmennya terhadap pendidikan dan pengembangan pribadi. Di tengah jadwal kompetitif yang padat, ia sering menekankan pentingnya belajar dan mengembangkan diri, menunjukkan bahwa ia adalah teladan sejati bagi generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H