Mohon tunggu...
Drei Pandu Ananto
Drei Pandu Ananto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

mau tidur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hanya Ditemukan di Kolese Kanisius

15 September 2024   16:18 Diperbarui: 15 September 2024   16:34 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dibalik kegiatan yang luar biasa banyak dan dibalik pembelajaran yang sulit, terdapat pengalaman tidak tergantikan. Itulah perbedaan utama Kolese Kanisius dengan sekolah lainnya.

Kanisius lagi, Kanisius lagi. Banyak cerita dan pengalaman mau suka maupun duka selama berada di Kolese Kanisius. Tentunya, pengalaman suka menjadi yang dominan. Kolese Kanisius dibangun pada tahun 1927 sebagai sekolah Katolik yang hanya menerima laki-laki sebagai pelajarnya. Sekarang, SMA Kolese Kanisius menduduki peringkat ke-7 sebagai SMA terbaik di Indonesia berdasarkan nilai UTBK. Kolese Kanisius juga menghasilkan alumni dengan koneksi yang kuat dan berkualitas dari tahun ke tahun. Sekolah ini terasa unik dan menarik serta berbeda jika dibandingkan dengan sekolah lain. Unik karena alumninya, menarik karena prestasinya, dan berbeda karena kegiatannya. Sekolah mahal ini menyediakan banyak tempat dan komunitas bagi para siswanya untuk berkembang di minatnya masing-masing. Saya akan menjelaskan apa kegiatan yang saya ikuti dulu, sekarang, dan di masa yang mendatang.


Semuanya berawal dari saya berada di kelas 10 SMA dan sedang menjalani semester satu. Pada semester satu, banyak kegiatan wajib yang harus diikuti oleh para siswanya, mulai dari Ignatian Leadership Training, Canisius College Cup, Edu Fair, Ignatius Day, Parents Day, retret, dan kegiatan-kegiatan lain yang saya tidak ingat karena saking banyaknya. Untuk kegiatan ekskul dan seni wajib, saya mengikuti ekskul bulu tangkis dan proyeksi pada saat kelas 10. Kegiatan Edu Fair, Canisius College Cup, Ignatius Day dan Parents Day selalu ada setiap semester satu.


Dimulai dari Ignatian Leadership Training atau ILT merupakan kegiatan adaptasi kelas 10 di SMA Kolese Kanisius yang melibatkan kemampuan fisik, intelektual, dan kerja sama. Bagi banyak siswa, ILT adalah kegiatan paling sulit dijalani di Kolese Kanisius karena para siswa kelas 10 akan dipaksa melampaui batas kemampuan mereka dalam segala bidang. Dilatih untuk menghadapi stres dan situasi terburuk yang mungkin akan terjadi selama perjalanan pendidikan mereka di Kolese Kanisius. ILT menekankan nilai 4C+1L, yaitu compassion, commitment, conscience, competent, dan leadership. 4C+1L adalah nilai-nilai dasar yang diajarkan di sana.


Dilanjutkan dengan Canisius College Cup atau CC CUP merupakan kegiatan yang mengajak sekolah-sekolah lain untuk berkompetisi dalam perlombaan yang ada. CC CUP adalah kegiatan yang sangat besar dan harus dikelola oleh seluruh siswa Kolese Kanisius supaya kegiatannya dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala. Dari kegiatan ini, kami dipaksa untuk saling berkomunikasi antar bidang yang sangat banyak dan kerja sama dengan pihak-pihak eksternal. Kegiatan ini biasanya dekat dengan PTS atau Penilaian Tengah Semester, maka kami juga harus memiliki pengelolaan waktu yang baik dan keteguhan untuk melewati semua kegiatan tersebut dengan hasil yang baik.


Setelah Canisius Day, ada kegiatan Ignatius Day merupakan hari dimana kami merayakan Santo Ignatius Loyola di hari kematiannya. Biasanya kegiatan ini diadakan sebelum Canisius College Cup Kegiatan ini dirayakan dengan variasi cara. Pada Ignatius Day saya saat kelas 11, saya menonton film tentang Ignatius, lalu pada saat kelas 12 saya menonton film lain yang berjudul "A Man Called Otto". Kedua film tersebut sangat menarik dan tentunya memiliki banyak makna. Kegiatan ini cukup santai karena kami hanya menonton bersama teman-teman di kelas atau bisa juga di sporthall. Pada kegiatan ini, relasi di dalam komunitas menjadi tujuan utama.


Selanjutnya adalah Parents Day. Seperti namanya---kegiatan ini melibatkan orang tua siswa untuk mengikuti Car Free Day di hari minggu dan mengadakan pameran seni-seni dari siswa. Jarak perjalanan Car Free Day bisa mencapai 5 km dan juga melibatkan alumni dari Kolese Kanisius sebagai panitianya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperketat hubungan siswa dengan orang tuanya dan meninggalkan tekanan dari sekolah untuk sementara. Bisa dikatakan bahwa kegiatan ini seperti liburan karena selama perjalanan---rombongan siswa dan orang tua Kolese Kanisius akan melewati banyak kegiatan eksternal yang biasanya diadakan saat Car Free Day. Bersosialisasi dengan orang tua lain juga memungkinkan mereka untuk memperketat komunitas orang tua siswa dengan saling mendukung pendidikan siswa secara keseluruhan. Menurut saya kegiatan ini sangat menyenangkan. Mungkin saya mengatakan demikian karena saya suka berjalan atau berlari, tetapi kegiatan ini menjadi lebih menyenangkan jika dilakukan bersama teman-teman, orang tua yang lain, dan orang tua sendiri.


Selanjutnya pada pertengahan september Kolese Kanisius mengadakan Edu Fair. Edu Fair adalah kegiatan dimana universitas, kedutaan, dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan pendidikan lanjutan atau perkuliahan mempresentasikan apa yang mereka bisa berikan atau sediakan kepada peserta-pesertanya. Kegiatan ini tidak hanya dipersembahkan bagi siswa-siswa SMA Kolese Kanisius, tetapi juga siswa-siswi eksternal yang bisa berasal dari sekolah lain. Saya menganggap Edu Fair sebagai salah satu kegiatan penting jika tidak yang terpenting. Banyak sekali informasi yang mereka berikan yang tentunya dapat membuka banyak pikiran siswa yang ingin berkuliah di dalam negeri atau luar negeri.


Kegiatan terakhir yang saya ingat pada semester satu kelas 10 adalah retret. Lagi-lagi---kegiatan ini bertujuan untuk melupakan tekanan sekolah untuk sementara. Retret juga menjadi kegiatan dimana setiap kelas akan berdinamika dengan wali kelasnya dan sesama teman. Biasanya retret memiliki banyak kegiatan rohani, seperti berdoa dan refleksi. Menurut saya retret sangat seru karena saya dapat berdinamika dengan teman-teman sekelas dan wali kelas melakukan kegiatan yang juga seru.


Setelah kegiatan wajib Kolese Kanisius, masih ada ekstrakulikuler dan seni wajib yang juga harus diikuti setiap siswa. Seperti yang saya sudah katakan, saya mengikuti ekstrakulikuler bulu tangkis pada kelas 10 dan proyeksi sebagai seni wajib. Namun, untuk kelas 11, saya berpindah ekstrakurikuler menjadi melukis. Proyeksi telah menjadi favorit saya sejak awal karena saya suka dan minat dalam menggambar hal-hal detail dan proyeksi. Menurut saya proyeksi sangat "santai" sekaligus stres karena membutuhkan ketelitian yang besar. Hal yang paling penting dalam proyeksi adalah kesabaran dan fokus. Saya berganti dari bulu tangkis ke melukis karena ingin menambah pengalaman. Namun, pada akhirnya saya menyesal berpindah. Hal yang saya pelajari dari pengalaman ini adalah jangan memaksakan diri untuk mengikuti sebuah kegiatan jika bukan merupakan minat saya.


Semester dua pun dimulai. Pada kelas 10 semester dua ada kegiatan Jambore yang saya hanya ingat. Jambore adalah kegiatan camping di tempat yang jauh dan tidak tentu setiap tahunnya. Pengalaman Jambore saya berada di Gunung Merapi dekat dengan tempat tinggal para penduduk di sana. Jambore ditujukan untuk semua siswa kelas 10 dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik, mental, emosional, dan spiritual. Jambore memaksa semua siswa kelas 10 untuk bersosialisasi dengan penduduk yang tinggal tempat yang sama. Siswa bahkan disuruh untuk tinggal di rumah para penduduknya dan membantu pekerjaannya sehari-hari. Jambore juga sangat menyenangkan dan seru karena lagi-lagi kegiatannya dilakukan bersama teman-teman baru. Saya bahkan merasakan bahwa Jambore menjadi salah satu kegiatan paling seru di Kolese Kanisius, selain Canisius College Cup, dan lain-lain. Kegiatan Jambore dilakukan bersamaan dengan Live In yang merupakan kegiatan kelas 11.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun