Mohon tunggu...
Bintari Anindhita
Bintari Anindhita Mohon Tunggu... Dokter - Dokter umum

Peserta didik program pendidikan dokter spesialis Ilmu Gizi Klinik FKUI - RSCM

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cegah Asma pada Anak dengan Makanan yang Tepat

16 Desember 2020   10:17 Diperbarui: 17 Desember 2020   09:58 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penyusun: Bintari Anindhita, Wina Sinaga

Departemen Ilmu Gizi FKUI RSCM

Asma merupakan penyakit pernafasan menahun yang disebabkan oleh peradangan pada jalan nafas. Kejadian asma pada anak terus meningkat terutama pada negara berkembang. 3 dari 10 anak usia 13-14 tahun dan 6-7 tahun menderita asma. Asma merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada anak yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor genetik (keturunan) dan faktor lingkungan.

Faktor keturunan merupakan salah satu penyebab asma pada anak, sehingga pada orang tua yang mengidap asma, seringkali anaknya juga mengidap asma. Kabar baiknya asma dapat dicegah dengan pemberian makanan yang tepat sesuai dengan tahapan pertumbuhan yang akan dijelaskan selanjutnya.

Makanan ibu selama kehamilan dan menyusui 

Berat badan ibu yang sehat sebelum hamil maupun saat hamil merupakan salah satu kunci kehamilan yang sukses. Selama kehamilan ibu membutuhkan energi tambahan untuk mendukung kesehatan ibu dan pertumbuhan janin. Status gizi ibu yang tidak normal sebelum hamil sampai melahirkan dapat menyebabkan berat badan lahir bayi yang tidak ideal.

Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram dapat mengalami gangguan pada sistem pencernaan, gangguan sistem pernafasan, perdarahan pada otak dan kecacatan. Untuk itu, penting sekali menjaga status gizi ibu normal sebelum dan selama kehamilan.

Selain menjaga berat badan dan status gizi yang optimal selama kehamilan, terdapat beberapa penelitian yang menyatakan bahwa nutrien spesifik seperti vitamin D dan omega 3 serta probiotik dapat mencegah terjadinya asma pada anak.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa bakteri sehat dalam usus dapat meningkatkan sistem imun pada anak dan mencegah terjadinya penyakit imun termasuk asma. Diet ibu selama kehamilan dapat memengaruhi komposisi bakteri dan perkembangan sistem imun anak. Makan makanan yang beragam dan makanan tinggi serat dapat meningkatkan bakteri baik pada saluran cerna.

Sebuah penelitian dalam jurnal Allergy, Asthma and Clinical Immunology menyatakan bahwa konsumsi sayuran hijau, ikan, telur, buah-buahan dan biji-bijian selama kehamilan memiliki manfaat yang baik untuk pencegahan asma serta alergi pada anak karena tinggi. Hal tersebut terkait tingginya kandungan antioksidan, vitamin D dan omega 3 pada bahan makanan sumber tersebut.

Vitamin D memiliki peranan penting dalam sistem imun. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kadar vitamin D yang rendah di awal kehidupan dihubungkan dengan kejadian asma pada anak yang tinggi. Meningkatkan kadar vitamin D dengan berjemur serta mengonsumsi makanan tinggi vitamin D yaitu ikan kembung, salmon, tuna, susu dan jus buah yang difortifikasi vitamin D dapat mencegah timbulnya asma pada anak usia prasekolah.

Konsumsi ikan misalnya ikan kembung dan salmon yang tinggi asam lemak essensial omega-3 berupa eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) selama kehamilan dan menyusui dapat meningkatkan konsentrasi omega-3 pada ASI. Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa konsumsi vitamin D dan minyak ikan yang mengandung omega 3 dalam bentuk suplemen selama kehamilan pada ibu dengan riwayat alergi dapat mencegah terjadinya asma pada anak usia pra-sekolah.

Menyusui

Air susu ibu (ASI) mengandung human milk olligosaccharydes (HMO) yaitu suatu karbohidrat kompleks yang tidak mudah dicerna dan dapat berperan sebagai prebiotik. Prebiotik dalam ASI dapat meningkatkan jumlah bakteri Bifidobacteria yang merupakan bakteri baik pada usus anak dan meningkatkan perkembangan sistem imun pada anak. ASI juga mengandung immunoglobulin, vitamin A, serta faktor pertumbuhan yang dapat memperkuat saluran cerna pada anak.

Anak yang mendapat asi eksklusif memiliki resiko alergi serta asma yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang mendapat susu formula. World Health Organization dan American Academy of Paediatrics sendiri merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan.

Demikian beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya asma terutama pada anak yang memiliki keturunan alergi atau asma. Konsultasikan pada dokter untuk mencapai status gizi ibu normal selama kehamilan dan sebelum memutuskan mengonsumsi suplemen vitamin D dan minyak ikan baik selama kehamilan maupun saat menyusui.

Referensi:

Guilleminault L, Williams EJ, Scott HA, Berthon BS, Jensen M, Wood LG. Diet and asthma: Is it time to adapt our message? Nutrients. 2017;9:1--25.

Trambusti I, Nuzzi G, Costagliola G, Verduci E, D'Auria E, Peroni DG, et al. Dietary Interventions and Nutritional Factors in the Prevention of Pediatric Asthma. Front Pediatr. 2020;8:1--9.

Yunus F, Rasmin M, Sutoyo DK. Prevalensi Asma Pada Siswa Usia 13-14 Tahun Berdasarkan Kuesioner ISAAC di Jakarta. J Respir Indo. 2011;31:176--80.

Baz N, Just J, Chastang J, Forhan A, De Lauzon-Guillain B, Magnier AM, et al. Maternal diet before and during pregnancy and risk of asthma and allergic rhinitis in children. Allergy, Asthma Clin Immunol. 2019;15:1--10.

Gropper, Sareen S. Smith JL, Carr TP. Advanced Nutrition and Human Metabolism. 7th ed. 2018.

Byrd-Bredbenner C, Moe G, Berning J, Kelley D. Wardlaw's Perspectives in Nutrition A Functional Approach. 2nd ed. 2019.

Mahan LK, Raymond JL. Krause's Food & The Nutrition Care Process. 14th ed. Elsevier; 2017.

Heine RG. Food Allergy Prevention and Treatment by Targeted Nutrition. Ann Nutr Metab. 2018;72:33--45.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun