Selamat datang dan selamat membaca
Sangat menyedihkan melihat kisah seorang penyintas Kekerasan Seksual Anak yang tidak mendapat dukungan dari orang tua. Bukan karena orang tua tidak menyayangi anak tersebut, hanya saja stigmatisasi bahwa anak kecil suka berbohong, lalu pelabelan bahwa orang dewasa benar dan valid mempersulit kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak.
Sehingga orang tuanya lebih memilih untuk mempercayai orang dewasa tersebut, yang menurutnya dapat memberikan info yang benar dan valid, tanpa mengada-ngada.
Rasa sayang orang tua harus disalurkan secara benar, agar anak dapat tahu bahwa dalam keadaan apapun orang tuanya akan selalu disampingnya dan mendukungnya.
Tidak semua saudara dan orang dewasa dapat lebih dipercaya dibandingkan anak kecil. Dalam hal-hal tertentu orang dewasa malah cenderung menipulatif agar menguntungkan dirinya sendiri.
Selain keberpihakan orang tua, pentingnya juga pendidikan seks dini terhadap anak, agar dapat menghindari dan mengantisipasi hal-hal tersebut.
Semoga hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi para calon orang tua dan orang tua. Ajarkan anak perempuanmu cara melindungi diri dari kelakukan bejat para kriminal. Dan ajarlah dia agar tidak melakukan kejahatan tersebut. Lalu, ajarkan anak laki-lakimu untuk mengontrol dirinya agar tidak melakukan hal bejat tersebut dan menjadi kriminal. Ajarlah anakmu juga, untuk melindungi dirinya dari kelakukan bejat tersebut.
Karena, perempuan dan laki-laki berpotensi untuk menjadi korban kekerasan seksual. Tapi, juga berpotensi jadi pelaku kekerasan seksual. Sehingga penting untuk mengajarkan cara melindungi diri dan mengontrol diri kepada anak.
Bagi yang mau kisahnya juga dibagikan dalam bentuk cerita bisa kirim di gmail berikut yahh...
k9drani@gmail.com
Salam hangat,
Minni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H