Mohon tunggu...
Dram Renaldi
Dram Renaldi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Teknik Perangkat Lunak Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Buddhi Dharma

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyambut "Arak-arakan 12 Tahunan" Kelenteng Boen Tek Bio dengan Aplikasi "Dewa-dewi Boen Tek Bio"

2 September 2024   08:29 Diperbarui: 2 September 2024   09:16 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia memiliki berbagai macam ras dan budaya dari berbagai daerah hingga budaya dari luar nusantara pun larut dalam kesatuan bangsa kita. Salah satu budaya yang dimiliki bangsa kita adalah "Gotong Toa Pe Kong" merupakan tradisi yang dibawa oleh keturunan orang Tionghoa. Tradisi ini sudah menjadi bagian budaya bangsa Indonesia sejak lama, karena budaya ini mudah merakyat. Salah satu kegiatan gotong toa pe kong yang terkenal adalah "Arak-arakan 12 tahunan kelenteng Boen Tek Bio" yang berasal dari kota Tangerang. Kegiatan ini meliputi aksi arak-arakan rupang dewi Kwan Im Hud Couw dan beberapa dewa lainnya, yang diiringi berbagai macam kesenian dan pertunjukan daerah, mengitari lingkungan kelenteng melalui pinggir sungai Cisadane. Sesuai dengan namanya, kegiatan ini terulang setiap 12 tahun sekali di tahun Naga(Imlek). Kelenteng Boen Tek Bio sendiri sudah berdiri sejak tahun 1684 silam. Kelenteng tersebut didirikan sebagai sarana/tempat ibadah umat (khususnya warga tionghoa saat itu), di mana terdapat berbagai altar pemujaan dewa-dewi. Dan sebagai altar utamanya adalah altar dewi Kwan Im Hud Couw, didampingi oleh dewa Kwan Seng Tee Kun dan dewa Hok Tek Ceng Sin. Sebagai simbol penghormatan kepada altar utama (dewi Kwan Im Hud Couw), setiap 12 tahun sekali di tahun Naga, dilaksanakan arak-arakan tersebut, di mana sudah bergenerasi-generasi kegiatan ini dilaksanakan, dan terhitung per tahun ini ke 15 kalinya.

Tahun ini spesial untuk menyambut kegiatan arak-arakan 12 tahunan ini, karena civitas akademik Universitas Buddhi Dharma yang berada di bawah naungan perkumpulan Boen Tek Bio pun ikut serta memeriahkannya dengan melakukan riset penelitian terhadap kelenteng Boen Tek Bio dan lingkungannya. Salah satu tim peneliti dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Buddhi Dharma (anggota: Dram Renaldi, M.Kom.; Edy, S.T., M.Kom.; Hartana Wijaya, M.Kom.; Listia Beane) melakukan penelitian berupa pembuatan aplikasi mobile pengenalan dewa-dewi kelenteng Boen Tek Bio. Aplikasi ini dibuat karena dilatarbelakangi oleh generasi muda yang sudah melupakan dan tak mengetahui sosok pemujaan dewa-dewi, sehingga yang datang untuk melakukan persembahyanan tak mendapatkan kesakralan dan keberkahan dari para dewa-dewi di sana. Maka tim peneliti membuat aplikasi ini untuk mengenalkan sosok-sosok dewa-dewi yang berada di altar pemujaan kelenteng Boen Tek Bio.

sumber:pribadi
sumber:pribadi

Aplikasi ini memiliki menu berupa ilustrasi para dewa-dewi yang disertakan teks sejarah/kisahnya, foto asli altar, dan  fitur narasi di setiap kontennya. Aplikasi ini juga memiliki alur/peta jalan sebagai panduan persembahyangan bagi yang baru datang ke kelenteng Boen Tek Bio. Aplikasi ini sudah tersedia di Google Play, dan pembaca dapat mengunduhnya di sini.

sumber: pribadi
sumber: pribadi

Melalui artikel ini tim peneliti berharap khususnya generasi muda dapat terus melestarikan budaya dan ikut andil dalam berbagai kegiatan kebudayaan nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun