Ada puisi di bulan sabit
Turun mampir padaku
Menopang kelopak mata
Mencegah tangisan datang
Sebab hanya kepada tikar masjid
Air mata boleh diteteskan
Ramadan menjadi jawaban
Yang suci menjadi kenangan
Yang dari hati singgah sebentar
segera pergi kemudian
Dan waktu-waktu selepas ramadan
Dalam dada dan kepala terjadi perubahan
Sebab dahagaku tidak akan sama
Sebab laparku bukan seperti ini juga
Sebab bunyi hati menjadi lain
Gambar cinta akan berubah
Kepada bulan sabit
Yang mejeng di atas langit
Yang tidak utuh dan gagah sendirian
Ajari aku mewarnai malam
Cara keluar dari hati yang kelam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H