Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Apakah Puasa dan Cinta itu Kata Kerja? Membedah Konsep Kata Kerja dalam Pembelajaran Bahasa

4 April 2023   08:00 Diperbarui: 4 April 2023   21:24 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca. Sumber Pixabay.com

Ada anggapan umum di kalangan siswa yang menyatakan bahwa kata kerja itu kata-kata yang bermakna perbuatan atau pekerjaan. Pernyataan umum tersebut tidak ada salahnya, namun juga belum menyentuh konsep kata kerja secara utuh.

Pemahaman yang tidak utuh tersebut kerap kali membuat kebingungan dari siswa misalnya, “ Puasa itu kata kerja atau bukan?” Pertanyaan tersebut mirip dengan kebingungan yang lazim terdengar sejak lama, pada kasus kata lain misalnya.”  Cinta itu kata karja atau bukan? "

Melalui uraian ini akan saya jawab perihal pertanyaan “bingung” tersebut. Sambil membahas konsep dasar kata kerja, khususnya tentang 2 jenis kata kerja berdasarkan fungai maknanya dalam kalimat.

Konsep dasar kata kerja material beserta contohnya

Kata kerja merupakan salah satu topik pembelajaran bahasa yang hampir ada di dalam setiap jenis  teks. Baik teks sastra maupun teks non sastra. Kata kerja atau yang kerap disebut juga dengan istilah verba, adalah unsur terpenting dalam kalimat karena ia menempati fungsi predikat.

Kata kerja yang merujuk pada makna tindakan, perbuatan atau aktivitas fisik, kerap disebut dengan istilah verba material. Kata kerja jenis ini yang paling  umum dipahami. Sebagai contoh, “Messi menendang bola ke gawang lawan”.

Kalimat tersebut menggunakan kata kerja berjenis material yaitu “menendang”. Kata menendang memberi makna kejadian yang dapat disaksikan langsung dan mengesankan gerak peristiwa. Kata kerja jenis inilah yang umumnya dipahami oleh siswa.

Kata kerja material juga kerap disebut dengan istilah kata kerja oprasional. Kata kerja jenis ini biasanya menggunakan imbuhan me, -kan, ber, yang dapat membuat kalimat menjadi aktif. Kendati demikian ada juga kata kerja material yang tidak memerlukan imbuhan, tapi hanya menggunakan kata dasar. Misalnya kata tidur, mandi, makan, dan lain sebagainya.

Konsep dasar kata kerja mental beserta contohnya

Pada tingkat lebih lanjut, misalnya di SMA, pemahaman tentang kata kerja bukan lagi sekedar bermakna perbuatan atau peristiwa, melainkan juga bermakna keadaan, proses dan juga mental. Oleh sebab itu muncul topik menarik yaitu kata kerja mental.

Tidak seperti verba material, verba mental atau kata kerja mental tidak bermakna oprasional, material, atau aktivitas fisik yang dapat diamati secara langsung. Kata  yang tergolong jenis kata kerja mental, berasal dari proses artikulasi pemikiran (kognisi), perasaan ( afeksi) dan persepsi (pengalaman panca indera) sehingga bersifat personal, tak menimbulkan peristiwa gerak jika dibayangkan atau diamati secara langsung.

Sebagai contoh, “Messi merencanakan tendangan jarak jauh ke gawang lawan.” Kalimat tersebut tidak menggunakan kata kerja material melainkan kata kerja mental, yaitu kata “merencanakan”. Kata “merencanakan” tergolong verba mental karena bersumber dari aktivitas kognisi atau pemikiran. Berbeda dengan “menendang” yang bersumber dari aktivitas fisik yaitu kaki yang dapat terlihat secara langsung.

Lantas bagaimana dengan kata puasa?

Di dalam KBBI, kata puasa dikategorikan sebagai verba ( kata kerja) dan juga nomina ( kata benda). Hal ini dikarenakan penggunaan kata puasa juga terpaut dengan konsep keagamaan sehingga memiliki konteks tertentu.

Misalnya, “ Messi tidak latihan sepak bola setiap bulan puasa.” Kata puasa pada kalimat tersebut tergolong nomina (benda) karena menduduki fungsi keterangan waktu, bukan fungsi predikat. Kata puasa pada kalimat tersebut bermakna “jenis” untuk menjelaskan kata bulan. Dalam konteks ini, kata puasa merujuk pada konsep bulan ramadan.

Berbeda dengan kalimat, “ Messi tidak latihan sepak bola karena sedang puasa.” Pada kalimat tersebut kata puasa tergolong verba atau kata kerja. Jika menggunakan konsep dasar kata kerja mental yang saya uraiakan di tulisan ini, kata puasa dapat digolongkan sebagai kata kerja berjenis verba mental. Sebab, puasa merujuk pada aktivitas mental yaitu "menahan" atau pun "memantang" yang merupakan tindakan kognisi atau pun afeksi ( pikiran dan perasaan).

Kendati demikian, jika ingin menggunakan kata puasa sebagai verba yang lebih "aktif",  sebaiknya diberi imbuhan ber- sehngga menjadi berpuasa. Itu lebih aman karena terhindar dari kata "puasa" sebagai kata benda, nama lain dari bulan ramadan.

Lantas bagaimana dengan kata cinta?

Kata cinta agak berbeda dengan kata puasa. Kata cinta tidak mengandung konsep keagamaan tertentu. Selain itu, dalam KBBI, cinta dikategorikan sebagai kata sifat (adjektiva). Mungkin karena penggunaan kata cinta kerap kali menduduki fungsi keterangan sifat yang menjelaskan karakter atau ciri.

Misalnya kalimat, “Messi bermain sepak bola dengan penuh rasa cinta.” Pada kalimat tersebut kata "cinta" bukanlah verba melainkan adjektiva (kata sifat). Karena, kata cinta pada kalimat tersebut bermakna karakter, yang menjelaskan sifat cara bermain sepak bolanya Messi. Sedangkan verba pada kalimat tersebut adalah bermain.

Kendati demikian, jika menggunakan konsep kata kerja mental, kata cinta dapat dikategorikan sebagai kata kerja. Misalnya pada kalimat, “ Messi cinta sepak bola sejak kecil.” Pada kalimat tersebut kata cinta dapat digolongkan sebagai kata kerja mental. Karena bermakna keadaan atau pun tindakan  afeksi dan kognisi, sebuah keputusan mental yang berasal dari perasaan atau pun pemikiran.

Kendati demikian, agar lebih aman, jika kata cinta ingin diletakkan sebagai fungsi predikat atau  sebagai kata kerja, sebaiknya diberi imbuhan me-i menjadi mencintai.  Kalimat menjadi aktif dan terbebas dari "cinta" sebagai kata sifat.

Penjelasan mengenai konsep dasar kata kerja ini perlu dipelajari oleh siswa, guna membangun kemampuan bernalar dalam berbahasa, yakni kemampuan interpretasi dan mengidentifikasi. Siswa belajar untuk cermat membedakan mana kata kerja yang berjenis material, dan mana yang berjenis mental. 

Penting juga untuk digarisbawahi, bahwa untuk menentukan sebuah kata itu berjenis kata kerja atau bukan, diperlukan konteks penggunaan kata dalam sebuah kalimat. Posisi kata pada kalimat menentukan fungsi dan maknanya. Seperti kata "cinta" dan "puasa" tadi.

Marendra Agung J.W.

Februari 2023

Sumber Konsep Verba: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun