Pola asuh Ajrih perlu agar anak terbiasa menanggapi aturan, teguran, ajaran kedisiplinan dengan serius dan konsekuen. Ketegasan pedagogis cukup diperlukan namun tidak selalu demikian.
Terlalu banyak sikap Ajrih akan merapuhkan jiwa siswa.Pola asuh Asih juga harus diterapkan agar menyeimbanginya. Namun jika terlalu banyak Asih, akan melemahkan atau membuat manja siswa. Kendati demikian menurut amun jika terlalu banyak asih akan melemahkan atau membuat manja siswa.Â
Keseimbangan di antara keduanya diperlukan untuk anak-anak prasejahtera atau siswa di dalam suasana miskin maka harus lebih menekankan sikap Asihnya.Â
Romo Mangunwijaya  melarang pernyataan buruk kepada siswa misalnya membodoh-bodohkan. Ketika anak tak mengerti itu bukanlah salah si Anak. Tapi pihak-pihak penyaji kurikulum yang kurang memperhatikan perkembangan kognitif siswa.
7. Pembelajaran bahasa dan seni berkomunikasi penting bagi anak-anak prasejahtera.
Pembelajaran yang dianggap utama oleh Romo Mangunwijaya adalah seni berkomunikasi. Ya, keterampilan berbahasa. Siapa saja yang dapat berkomunikasi dengan baik maka akan lebih mudah tertolong di masyarakat.
Bukan karena kebetulan saya mengajar di matpel Bahasa, namun Romo Mangunwijaya memang menganjurkan sejak belasan tahun lalu, bahwa mata pelajaran bahasa dan segala bentuk ilmu komunikasi memang sangat diperlukan.Â
Menurut Romo Mangunwijaya kemampuan komunikasi sangat dibutuhkan oleh anak-anak yang kurang mampu. Mungkin itu karena kebanyakan dari mereka cenderung minder dan tak terbiasa berbicara dengan baik ketika menjadi fokus perhatian orang lain.
Semua poin uraian tersebut saya kira cukup merangkum permasalahan umum bagi anak-anak sekolah saat ini. Walau dikhususkan bagi anak kurang mampu namun semua anak sekolah atau sebagian besar dari mereka, tetap relevan dengan uraian pemikiran Romo Mangunwijaya dalam tulisan ini.
Marendra Agung J.WÂ
10 Feburari 2023.