Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Konsep Dasar Keterampilan Memirsa, Dari Sekedar "Viewer" Menuju Kesadaran "Viewing"

19 Januari 2023   21:05 Diperbarui: 20 Januari 2023   18:15 7650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar berbahasa | Foto: Pixabay.com

Lebih dari sekedar membaca dan memahami tulisan, fokus utama keterampilan memirsa adalah kemampuan berpikir dan memecahkan masalah dalam domain visual, seperti yang dijabarkan oleh W.C Bullecer (PhD) dalam Viewing Skills: Understanding the Word and the World. 

Laporan penelitiannya menjabarkan salah satu kegiatan yang dapat menunjang kemampuan memirsa. Misalnya dengan memberi siswa instruksi untuk menemukan ide utama, karakter tokoh, urutan peristiwa, dan tema cerita dalam tayangan-tayangan televisi seperti film dan berita.

Keterampilan Memirsa dan Fifth Macro Skills 

Penjelasan-penjelasan tentang keterampilan memirsa tersebut relevan dengan konsep Fifth Macro Skills, yang menyertakan Viewing Skill (memirsa) sebagai salah satu bentuk kemampuan makro dalam komunikasi. 

Viewing skill atau keterampilan memirsa dalam pembelajaran bahasa akan mendorong siswa mengalami proses aktif tatkala memperhatikan dan memahami informasi dalam media visual seperti televisi, gambar iklan, film, diagram, simbol, foto, video, dan lain sebagainya.

Sejalan dengan uraian-uraian di atas, Andoyo Sastromiharjo dan kawan-kawan dalam Kajian Awal Keterampilan Memirsa (Viewing Skills) dan Pembelajarannya Pada Era Digital Di Indonesia, menerangkan bahwa keterampilan memirsa berfokus pada aspek linguistik, aspek visual, aspek audio, aspek gestural, dan aspek spasial atau juga disebut multi-semiotik.

Kita boleh saja menyimpulkan bahwa keterampilan memirsa akan membuat kesadaran siswa berkembang, dari sekedar "viewer" menuju kesadaran "viewing". Sehingga, siswa tidak hanya duduk dan pasif sebagai pemirsa, namun mampu berpikir kritis dan evaluatif tatkala memirsa segala bentuk konten dari media informasi yang makin aneka dan membeludak di era ini.

Berdasarkan penjabaran dalam tulisan ini, memirsa sebagai keterampilan berbahasa sangat relevan dengan kebutuhan anak bangsa sebagai generasi yang digital savvy. Walaupun demikian, kata "memirsa" belum begitu populer bahkan belum resmi tercatat sebagai kata"baku". Hingga tulisan ini selesai, kata "memirsa" memang belum dapat ditemukan di KBBI.

Marendra Agung J.W, 19 Januari 2023.

Sumber konsep dapat ditemukan di:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun