Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang hadir dalam dua posisi yang terpisah. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang terpaut oleh salah satu bangunan makna dalam kalimat. Kita dapat memahami konjungsi korelatif sebagai kata penghubung ganda.
Beberapa konjungsi korelatif dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan misalnya, baik - maupun, bukan hanya-melainkan juga, antara - dan. Keunikan dari konjungsi korelatif adalah kehadiran salah satu konjungsi akan otomatis menimbulkan unsur konjungsi lainnya.
Misalnya pada kalimat: "Berikut dampak negatif penggunaan pupuk kimia baik bagi tanaman maupun bagi lingkungan." Konjungsi baik - maupun, merangkai ikatan makna antara objek dalam kalimat. Yaitu tanaman dan lingkungan.
Hal itu juga terjadi pada kalimat: "Dalam metode perkuliahan online bukan hanya dosen yang dituntut berdedikasi tinggi, melainkan juga mahasiswanya." Dapat dilihat bahwa konjungsi bukan hanya-melainkan juga, membuat objek kalimat tersebut yaitu "dosen" dan "mahasiswanya" menjadi terkoneksi dalam makna kalimat.
Konjungsi korelatif dapat dikatakan unik, karena kehadiran salah satu unsurnya secara otomatis menimbulkan unsur lainnya. Misalnya pada kalimat: "Raja Salman akan menandatangani 10 Nota kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi."Â
Kata konjungsi "antara" memancing munculnya konjungsi lainnya yaitu "dan". Dua unsur konjungsi tersebut tak dapat berdiri mandiri melainkan harus berkolaborasi.
Penjelasan mendasar mengenai konjungsi tersebut dapat dipahami sebagai cara mambangun kalimat yang efektif. Sebab, jika konjungsi tertukar atau pun tidak menempati posisi yang seharusnya, maka makna kalimat menjadi tidak efektif.
Marendra Agung J.W
September 2021.
Sumber konsep/teori tentang konjungsi bahasa dapat dibaca di siniÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI