Kepada yang selalu teringat,
Gadis.
Di dalam kenangan.
Wahai Gadis
Rindukah kamu pada bunyi bel istirahat?
Oh bel istirahat! Bisakah engkau bunyi malam ini ?
Oh Gadis, dapatkah kita berpegangan tangan lagi ?
Gadis, aku memang takut corona
Tapi, aku lebih takut kehilangan ramah-tamah dengan kamu
Gadis, rindukah kamu pada bunyi bel istirahat ?
Yang cempreng dan tidak mengenakan telinga
Tapi Gadis
Alangkah, aku rindu kepada bunyi itu
Bunyi yang mengantarkan kita,
kepada mata pelajaran cinta yang kodrati
Gadis, ingatkah kamu tatkala itu?
Kita menertawai papan tulis yang aneh
Kita lupa menyelesaikan tugas LKS
Rok abu-abumu terkena tipe-x punyaku,
"tak sengaja, " kataku
"tak apa," ucapmu
Kamu begitu girang, aku pun demikian
Wahai gadis
Sungguh! Aku rindu bunyi bel istirahat!
Kita memang tak pernah pergi ke kantin
" Makan rotiku, bila kau lapar," katamu
" Makan hatiku, aku tak bawa bekal" kataku
Tapi kita selalu kenyang,
sebab kebersamaan kita adalah gizi
Wahai Gadis,
malam ini aku akui,
aku takut corona!
Sebab itu,
aku ingin divaksin,
bersama kamu,
di jam istirahat
Jakarta.
Di Penghujung malam PPKM
Dari Ketua Kelasmu.
Marendra Agung J.W. Juli-Agustus 2021 ( Tulisan ini pernah/sempat tayang di penakota.id, sebelum mengalami pengeditan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H