Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Membuat Presentasi dengan Struktur Teks LHO

17 Juli 2021   13:42 Diperbarui: 18 Juli 2021   07:42 2510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemampuan presentasi begitu penting di era ini.  Hampir setiap profesi dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja memerlukan teknik komunikasi untuk menyampaikan presentasi. Selain tampilan visual seperti PPT, hal yang juga penting dalam membuat presentasi adalah bagaimana kita menggunakan pola-pola berbahasa.  

Bagaimana kita menyusun teks dapat mempengaruhi cara kita presentasi. Tidak  jarang kita terlalu fokus menyiapkan visual dan animasi yang ajaib di PPT, namun kita kebingungan menyusun konten. Apa yang harus dituliskan terlebih dahulu, mana yang penting, mana yang kurang penting, mana harus disampaikan lebih dahulu. 

Pada penyampaian atau presentasi yang berbentuk laporan tertentu misalnya produk, riset, dan dokumentasi,  kita dapat menggunakan pola kebahasaan atau struktur teks Laporan Hasil Observasi (LHO). Teks LHO adalah pola penyusunan teks secara tertulis yang digunakan untuk melaporkan hasil pengamatan terhadap fakta-fakta atau informasi yang objektif.  Struktur teks LHO ini dapat kita jadikan tiga tahapan dalam membuat presentasi.

1. Pernyataan Umum ( General Statement)

Pernyataan umum berisi gagasan utama atau ide pokok mengenai konten yang akan kita sampaikan. Kita memberi informasi secara mendalam dan meluas mengenai pengertian "hal" yang akan kita presentasikan. Kalimat yang kita gunakan pada tahap pertama ini lebih berupa definisi dan klasifikasi.

Kita memulai dengan menyusun kalimat definisi, untuk  menjelasakan pengertian secara mendalam tentang "hal" inti yang kita presentasikan. Artinya, kita harus menyampaikan ke-khusus-an- tentang hal yang kita bahas. Unsur kebahasaan kalimat definisi misalnya seperti kata adalah, merupakan, yaitu, ialah, dan sebagainya.

Sebagai contoh, jika kita akan mempresentasikan makanan ringan, maka kita memberi uraian mengenai identitas makanan tersebut. Misalnya nama dan makna dari makanan ringan tersebut, asal-usul  atau sejarah makanan ringan tersebut, dan pembuat atau penyusun resepnya.

Pendengar, pembaca, atau target presentasi kita akan terbangun"abstraksi"nya mengenai "hal" pokok yang kita presentasikan. Setelah itu, kita dapat memberi informasi yang meluas dengan melakukan pengklasifikasian.

Klasifikasi kita lakukan dengan memberi informasi mengenai tipe, atau jenis mengenai "hal" yang kita presentasikan. Caranya yaitu dengan menjelaskan keterkaitan dengan tipe makanan lainnya. Sebagai contoh, terhadap produk makanan ringan yang kita sampaikan tadi, kita dapat menggolongkannya berdasarkan kriteria tertentu. 

Misalnya, apakah makanan ringan tersebut termasuk jenis kuliner ala eropa, asia, atau tradisional, serta hal-hal apa saja yang membuatnya masuk ke dalam golongan tersebut. Kita juga dapat menjelaskan jenis makanan ringan berdasarkan cara  pembuatannya dan  penjenis-penjenis kuliner lainnya.

2. Deskripsi Bagian atau Aspek

Tahap selanjutnya  yaitu yaitu membuat deskripsi bagian. Pada bagian presentasi ini, kita memberi informasi mengenai aspek-aspek dari "hal" yang kita bahas. Kita dapat menguraikannya satu persatu dan menyusunnya ke dalam sejumlah poin.

Pada dasarnya, mendeskripsikan aspek atau bagian menuntut objektivitas kita dan kemampuan kita dalam memberi deskripsi. Artinya, apa yang kita sampaikan sesuai dengan apa yang kita amati sehingga penyimak atau peserta presentasi juga dapat menangkapnya.

Secara kebahasaan, untuk mendeskripsikan sesuatu kita dapat menggunakan beberapa landasan. Kita dapat memberi informasi tentang hal yang kita presentasikan berdasarkan pengelihatan, penciuman, pendengaran, dan sentuhan kulit atau rasa. Hal ini efektif untuk memberi citra bagi pendengar atau penyimak presentasi.

Jika kita mempresentasikan makanan ringan, kita dapat menjelaskan aspek-aspek seperti  bentuk bahan dasarnya, karakter bumbu-bumbunya, aroma, cara penyajian, kecenderungan rasanya dan lain sebagainya.

3. Deskripsi Manfaat atau Fungsi

Tahap ketiga  kita lakukan dengan membuat deskprisi mengenai manfaat atau fungsi mengenai aspek-aspek dari hal yang kita bahas. Pada tahap ini, sebaiknya mengandung keterkaitan dengan pembahasan deskripsi aspek sehingga penyampaian menjadi efektif.  Kita juga dapat membelahnya ke dalam sejumlah poin pembahasan berdasarkan aspek-aspek yang dibahas pada tahapan sebelumnya.

Sebagai contoh, apabila kita mempresentasikan  bumbu makanan ringan sebagaimana contoh-contoh sebelumnya  maka kita dapat menjelaskan fungsi kesehatan atau gizi, serta fungsi terhadap cita rasa makanannya.  Selain itu, kita juga dapat memberi  penjelasan singkat untuk memberi ruang pertanyaan bagi pendengar atau penyimak presentasi.

Sebaiknya gunakan data-data dan fakta-fakta yang relevan agar penjalasan kita mengenai fungsi atau manfaat  tersebut dapat diterima oleh penyimak presentasi. Pada prinsipnya, untuk mendeskripsikan manfaat atau fungsi sesuatu kita harus memberi informasi yang terukur. Kalau perlu, gunakan angka-angka dan contoh-contoh yang pernah terjadi.

Tiga tahapan  tersebut dapat dikembangkan sesuai kepentingan kita. Artinya, apabila kita ingin membuatnya panjang lebar, kita dapat memperbanyak deskripsi bagian dan deskripsi manfaat.

Pada dasarnya,  pola kebahasaan atau struktur teks LHO tersebut  akan membuat informasi dalam  presentasi kita  tersaji secara mendalam terlebih dahulu, baru kemudian meluas. 

Pola penyajian teks LHO tersebut kiranya dapat membantu kita dalam menyiapkan presentasi dengan susunan yang  lebih terstruktur dan "menginti".   Sehingga presentasi kita secara visual indah dan secara konten informasi pun menjadi komunikatif dan efektif. 

Bekasi. Marendra Agung JW

( Sumber tkonsep: Materi ajar Bahasa Indonesia kelas 10 SMA, kemdikbud 2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun