Mohon tunggu...
Drajatwib
Drajatwib Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis amatiran

Menggores pena menuang gagasan mengungkapkan rasa. Setidaknya lebih baik daripada dipendam dalam benak, terurai lenyap dalam pusaran waktu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Kemarahan dan Perjuangan: Menolak Menjadi Setan Bisu

10 Januari 2025   06:48 Diperbarui: 10 Januari 2025   07:31 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Melawan ketidakadilan tidak selalu berarti berteriak di jalanan. Kadang, itu berarti berdiskusi, menulis, atau hanya dengan tidak menyerah pada keputusasaan. Menjadi "setan bisu" adalah pilihan yang tidak bisa diterima. Namun, perjuangan juga harus dilakukan dengan strategi dan kesadaran, bukan sekadar reaksi emosional.

Dunia memang tidak sempurna, tetapi setiap langkah kecil menuju keadilan adalah perlawanan. Kita mungkin tidak mampu mengubah segalanya, tetapi kita pasti mampu mengubah sesuatu. Dan itu sudah cukup untuk menolak menjadi setan bisu di tengah kekacauan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun