Mohon tunggu...
Drajatwib
Drajatwib Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis amatiran

Menggores pena menuang gagasan mengungkapkan rasa. Setidaknya lebih baik daripada dipendam dalam benak, terurai lenyap dalam pusaran waktu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pariwisata Bali, Antara Peluang, Tantangan,dan Solusi Berkelanjutan

7 Januari 2025   05:40 Diperbarui: 8 Januari 2025   11:30 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dampak Tahun Politik 2024 terhadap Tata Kelola Pariwisata

Tahun 2024 adalah tahun politik penting bagi Indonesia, dengan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) di berbagai wilayah, termasuk Bali. Dinamika politik ini membawa dampak signifikan terhadap prioritas pemerintahan di berbagai sektor, termasuk pariwisata.

Kesibukan pemerintah daerah dalam mempersiapkan dan mengelola agenda politik sering kali membuat sektor lain, seperti pembangunan pariwisata, tidak tertangani secara optimal. Banyak keputusan strategis tertunda karena fokus utama pemerintah terarah pada stabilitas politik dan keberhasilan penyelenggaraan pemilu. Akibatnya, upaya untuk mengatasi masalah mendesak seperti kemacetan, infrastruktur, atau pelestarian lingkungan terhenti sementara.

Selain itu, tekanan politik dari berbagai kelompok kepentingan, termasuk investor di sektor pariwisata, sering kali memengaruhi prioritas kebijakan. Misalnya, moratorium pembangunan hotel di Bali Selatan yang seharusnya menjadi langkah strategis untuk mengendalikan overdevelopment, kerap dilaporkan tidak diimplementasikan secara konsisten. Dalam suasana politik yang intens, kepentingan jangka pendek cenderung mendominasi, sementara visi jangka panjang untuk keberlanjutan pariwisata terabaikan.

Kesimpulan

Pariwisata Bali berada di persimpangan jalan. Dengan tantangan besar yang dihadapi, termasuk sorotan internasional terhadap overtourism dan tekanan lingkungan, Bali memerlukan visi baru yang berfokus pada keberlanjutan dan inklusivitas. Namun, dinamika politik pada tahun 2024 menunjukkan bahwa sektor ini belum menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan.

Untuk memastikan masa depan pariwisata Bali yang lebih baik, pemerintah perlu segera mengatasi hambatan-hambatan ini, sambil melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Hanya dengan cara ini, Bali dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di dunia, sekaligus melindungi kekayaan budaya dan lingkungannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun