Mohon tunggu...
Drajatwib
Drajatwib Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis amatiran

Menggores pena menuang gagasan mengungkapkan rasa. Setidaknya lebih baik daripada dipendam dalam benak, terurai lenyap dalam pusaran waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saatnya Menyala

5 Januari 2025   08:28 Diperbarui: 5 Januari 2025   11:05 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku melihat negeri ini---

tanah yang kucintai

terbakar dalam sunyi.

Serakah berdansa di istana

sementara di bawah, rakyat menelan pahit,

mencari arti hidup dalam harga yang tak masuk akal.

Dimana taring keadilan?

Dimana nyali keberanian?

Apa ini wajah bangsa yang dulu lantang berteriak

"Merdeka atau Mati?"

Hei, angin pagi, sampaikan suaraku!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun