Pagi itu, setelah bus berjalan lebih kurang 20 menit baru ada satu penumpang lain yang naik dari halte dekat simpang jalan Raya Teges, tidak jauh dari restoran bebek tepi sawah. Setelahnya, setiba di simpang jalan Andong, Ubud sebelum pemberhentian terakhir di lapangan parkir Monkey Forest, aku turun di halte di dekat Pura Dalem Puri Peliatan dan memulai jalan pagi menjelajah kawasan Ubud.
Pagi masih segar, suasana masih sepi dan sejuk. Terlihat satu dua warga mulai beraktifitas disepanjang jalan Raya Ubud. Beberapa diantaranya mulai membersihkan halaman depan toko, sebagian membersihkan kendaraan yang masih terparkir ditepi jalan.
Trotoar di sepanjang jalan Raya Ubud meski masih terlihat rapi namun satu dua blok paving trotoar terlihat retak dan ada yang tidak terpasang rapi. Hal ini tentusaja bisa membuat pejalan kaki perlu waspada supaya tidak terjeblos di got yang berada dibawah trotoar.
Aku menelusuri sepanjang jalan Raya Ubud kearah barat hingga sampai di simpang Puri Ubud lalu melintasi pasar seni Ubud yang mulai ramai dengan aktifitas para pedagang dan pembeli. Tujuanku pagi ini ingin menuju ke bukit Campuhan melalui jalan Pura Gunung Lebah atau lebih dikenal sebagai jalan masuk ke vila Ibah.
Dari tempat start jalan kaki hingga ke kawasan bukit Campuhan berjarak lebih kurang dua kilometer. Setelah melalui Raya Ubud, melintasi simpang Puri Ubud, lanjut berbelok ke kanan ke jalan masuk Vila Ibah, trek berganti menjadi jalan setapak dengan paving yang bergelombang menurun sebentar melalui jembatan disamping Pura Lebah, lalu mulai menanjak dengan pemandangan sebelah kanan tebing sungai sekitar lima meter dibawah dan pepohonan rindang disamping kanan. Setelah menempuh sedikit tanyakan pada jalan paving, bukit Campuhan mulai terlihat.Â
Sepasang bule dibantu seorang kemerahan lokal terlihat sedang mempersiapkan pengambilan gambar ditengah bukit cinta ini. Si bule wanita dengan casual dress warna putih berenda dibagian tepi sedang menata pose sesuai arahan si bule pria dan asistennya. Embun pagi dan kabut tipis yang mulai muncul dari sisi bukit sebelah kanan menjadi latar yang indah dipadukan  dengan gaya mbak bule tadi.
Setelah puas menjelajahi bukit cinta, aku berbalik kembali kearah timur, melintasi Puri Ubud, Pasar Seni Ubud lahi sampai tiba di simpang jalan Andong untuk memenuhi janji bertemu dengan kawan lama yang tinggal di Ubud dan asik ngobrol dikediaman mereka yang asri, bersih dan rapi sambil nyeruput kopi Bali yang menemani obrolan kami yang cukup seru. Puas kami mengobrol lalu keputusan segera pamit untuk kembali berjalan kaki menuju ke halte Teman-bus terdekat dan kembali pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H