Bumi ini tenang, tidak seperti bumiku yang sibuk bergerak, kadang menggelinjang, menyentak membangunkan tidurku yang lelap.
Bumi ini senyap, tidak seperti bumiku yang sibuk memuntahkan isi perutnya yang panas keudara
Bumi ini seperti lelap dalam tidurnya yang panjang, meski sang surya membakar permukaannya, merampas bulu halusnya yang hijau, ia tetap sabar menunggu saat tetes hujan kembali menyiram, membasahi, menumbuhkan kehidupan baru baginya
Bumi ini tidak menyediakan banyak bagi semua mahluk yang hidup diatasnya, dan memaksa mereka untuk beradaptasi semampunya
Mahluk saling bergelut
Mahluk saling membantai
Kadang berebut permadani hijau bagi kawanan ternak dengan menumpahkan darah merah dipermukan bumi, menjadikan warnanya semakin menghitam
Berebut sumber yang sedikit sambil berkerudung kepercayaan, bak serigala berbulu domba
Bukan kepercayaan yang dikabarkan, melainkan sumber dari bumi yang diperebutkan
Darah merah terus tertumpah, membasahi bumi ini, semakin pekat mewarnai permukaan kulitnya
Bumi yerwa.... Bumi yang sabar menerima takdir