Tingkat kesejahteraan masyarakat sepertinya masih memprihatinkan. Kami belum pernah mendapat angka resmi dari Komerad Mahmud, sekretaris Gubernur Borno State yang berjanji untuk menyampaikan data, namun dari keseharian, kondisi masyarakat khususnya kelas menengah kebawah masih memprihatinkan.Â
Banyak pengemis dijumpai disekitar pasar dan pertokoan. Namun ironisnya disepanjang jalan Kasim Ibrahim anda akan bisa melihat banyak mobil-mobil lumayan bagus berseliweran disamping "keke" si bajaj warna kuning yang selalu merajai jalanan Kasim Ibrahim.
Ada yang menarik dari kota Maiduguri bagi kami yang berkecimpung dalam dunia keamanan, ada satu lokasi dipinggiran kota yang sejak beberapa tahun belakangan ini selalu menjadi sasaran bom bunuh diri, yakni kawasan Jidarri Polo.Â
Daerah ini terakhir menjadi target serangan bom bunuh diri pada tanggal 9 Mei yang lalu, setelah sebelumnya pada tanggal 26 April juga terjadi serangan yang sama, namun keduanya hanya mengakibatkan matinya sipelaku bom bunuhdiri, dimana pelakunya rata rata wanita dan masih anak anak berumur belasan tahun. Beberapa serangan bom bunuh diri terakhir ini justru menyasar jamaah yang sedang atau akan sembahyang disebuah masjid.Â
Mengenai hal ini saya sempat berdiskusi dengan beberapa teman lokal, mantan polisi dan militer yang menyebutkan bahwa kelompok teroris ini mempunyai dua alasan, pertama ingin mengenai target sebanyak banyaknya (dari ledakan bom bunuh diri), kedua mereka beranggapan siapapun diluar kelompok (sect) mereka (Boko Haram) adalah "kafir" atau infidel dan bisa dijadikan sasaran tanpa memperdulikan agamanya.Â
Namun yang sedikit menyejukkan, sebagaimana hujan sore ini turun dan membasahi bumi Maiduguri cukup lama, adalah fakta bahwa mulai memasuki bulan Ramadan ini tingkat serangan kelompok teroris jauh menurun, dibanding tahun sebelumnya atau jauh dari kekawatiran beberapa rekan analis disini. Semoga hal ini akan terus berlangsung sampai hari raya Idul Fitri nanti dan seterusnya dan kota Maiduguri menjadi semakin sejuk dan damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H