Suasana sepinya daerah wisatawan dan informasi mengenai menurunnya tingkat kunjungan wisatawan serta tingkat hunian hotel di Bali masih sangat mengherankan, mengingat kondisi daaerah Bali selatan sejak krisis gunung Agung dimulai pada awal September sampai dengan saat ini selalu dilaporkan dalam keadaan baik-baik saja dan tidak akan terdampak langsung oleh erupsi gunung Agung yang berjarak lurus 55 Km dari kawasan Kuta. Satu-satunya masalah sejak awal yang sudah di identifikasi hanyalah masalah penerbangan yang mengikuti buka dan tutupnya bandara Ngurah Rai oleh karena sebaran debu vulkanik yang terbawa angin kearah selatan dan barat daya.Â
Banyak pihak, baik pemerintah maupun badan penanggulangan bencana nasional melalui kicauan tokoh pejabat BNPB Bp. Sutopo Purwo Nugroho di twitter aktif sekali mengkampanyekan keamanan wisata di Bali terkait dengan aktifitas gunung Agung, tapi toh nyatanya kunjungan wisastawan tetap saja merosot.Â
Sementara itu berita-berita miring (HOAX) yang beredar di media sosial lokal sepertinya mudah diredam, namun yang bersifat internasional masih banyak dijumpai. Beberapa kolega yang berada diluar negeri bahkan merujuk pada media asing ternama yang memberitakan "life threatening situation" di Bali justru pada saat situasi mulai tenang kembali dan penerbangan berjalan normal. Melihat kenyataan ini, tampaknya masih banyak upaya terpadu ditingkat internasional yang harus dilakukan oleh semua stake-holder pariwisata Indonesia untuk bisa mengembalikan suasana Bali seperti sebelumnya dan tidak sampai mengguncang sendi-sendi ekonomi publik. Semoga situasi ini cepat teratasi.
Ayo datang ke Bali lagi....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H