musik The Dance Company.
Nama Muhammad Ali Imran mungkin terdengar asing di telinga generasi muda saat ini. Nama M. Ali Imran kalah populer dari nama  putra beliau, Ibrahim Imran alias Baim, mantan vokalis Ada Band dan kini  menjadi personil kelompokKabar duka berpulangnya M. Ali Imran pertama kali penulis terima  pagi ini (4/11) dari  Sjahrul G. Bajumi, yang biasa penulis sapa dengan Oom Sjahrul, pendiri sekaligus motor utama grup musik tempo dulu Arulan Band.Â
Sejak 1960an M. Ali Imran dan sang adik Ismet Januar bergabung dengan Arulan. M. Ali Imran mengisi formasi sebagai gitaris utama sedangkan Ismet Januar didaulat sebagai  peniup saksofon. Selain mahir memainkan gitar, M. Ali Imran juga piawai menciptakan lagu dan salah satu lagu ciptaannya adalah Tinggalah Dik.
Arulan Band yang semula berperan sebagai band pengiring penyanyi-penyanyi ternama di zamannya seperti Marini, Neneng Salmiah, Titiek Puspa, Norma dan Sandra Sanger, Diah Iskandar, Nunung Zahara, Broery Pesolima, Yanti Bersaudara, Alfian, Henny Purwonegoro dan lainnya itu,  menjelma menjadi kelompok musik independen dan menghasilkan sejumlah nomor lagu  instrumental seperti Mata Bidadari, Kota Sunyi,  Fatamorgana, dan lainnya.
Permainan gitar M. Ali Imran  selalu terdengar rapi, bulat,  bersih, tangkas, dan  enak didengar. Selain itu, sound yang dihasilkan pun selalu konsisten dari masa ke masa.
Menikmati alunan  gitar M. Ali Imran dari masa ke masa, termasuk saat penulis melihat aksi M. Ali Imran baik di studio musik Arulan maupaun di studio TVRI 2018 silam suara dari permainan gitar M. Ali Imran  era 2000an masih sama dengan era-era terdahulu.
Mendengar secara seksama permainan gitar M. Ali Imran seketika penulis pun teringat dengan permainan gitar dari gitaris Hank Marvin dari grup musik legedaris The Shadows, yang terkenal dengan sederet super  hits  termasuk Apache, Kon Tiki, Foot Tapper, dan FBI.
Tidak hanya suara permainan gitar yang menyerupai suara permainan gitar Hank Marvin, gitar yang biasa dimainkan M. Ali Imran tampaknya adalah Fender Stratocaster  seri signature Hank Marvin yang di bagian bodynya didominasi warna merah dan putih.
M. Ali Imran,  gitaris unik yang menempati posisi istimewa di jajaran gitaris senior itu, kini telah tiada dan  dunia musik Indonesia kehilangan  gitaris legendaris pembuka jalan bagi tumbuh dan berkembangnya industri musik Indonesia. Â
Semoga almarhum  husnul khotimah, amal perbuatannya diterima oleh Allah SWT, dan dosa-dosanya diampuni oleh-NYA. Alfatihah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H