Mohon tunggu...
DragonGlobe FaN
DragonGlobe FaN Mohon Tunggu... Animator - Murid

Saya adalah seorang murid Sekolah Dian Harapan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Api Nasionalisme: Menerangi Jejak Pergerakan, Mengukir Persatuan

30 November 2023   14:33 Diperbarui: 30 November 2023   14:35 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hidup bukanlah tentang 'Aku Bisa Saja', namun tentang 'Aku Mencoba'. Jangan pikirkan tentang kegagalan, itu adalah pelajaran." -Soekarno

 Lahirnya nasionalisme pada masa pergerakan nasional, awalnya terjadi yaitu disaat mulanya muncul organisasi-organisasi pergerakan nasional itu. Yaitu seperti di presentasi sebelumnya yang kita sudah singgung,salah satu organisasi nya adalah Budi Utomo. Dimana organisasi ini terbentuk pada 20 mei 1908. Organisasi ini juga dibentuk oleh Dr Soetomo dan murid muridnya yang merupakan karakter pendorong dalam perhimpunan Indonesia. Jadi kesimpulannya pergerakan nasional lahir pada 1908.

 Hakikat Nasionalisme menunjukan atau merupakan semangat, kesadaran, dan kesetiaan bangsa untuk berusaha menyatukan semuanya yang terpisah walaupun Indonesia beraneka ragam. Walaupun mereka memiliki pola pikir serta pendapat yang berbeda masing masing namun mereka satukan menjadi satu. Dan dalam memperjuangkan itu pasti ntentunya tidak mudah dan perlu banyak penyesuaian dan perjuangan menghadapi penjajahan siksaan dan lain lain. Namun hal itu tidak menghentikan mereka untuk tetap berjuang untuk mencapai tujuan mereka yaitu kemerdekaan. Dari sana kita bisa mengerti rasa cinta rakyat Indonesia pada negaranya sehingga mereka rela mempertaruhkan nyawa mereka.

Nasionalisme pasti mendorong lahirnya persatuan dan kesatuan Indonesia karena seperti sebelumnya menunjukan semangat rakyat pasti karena mereka melakukan sesuai keinginan dan keikhlasan mereka. Maka dari itu pasti kerja keras tidak akan menghianati hasil sehingga tujuan akan cepat tercapai dengan semangat itu.

Mengenai tantangan yang dihadapi dalam menghormati Nilai-Nilai nasionalisme dan rasa persatuan/kesatuan nasional adalah terkadang mereka yang sudah merasa sudah merdeka menganggap remeh bahwa semua hak yang dimiliki setiap orang sama dan semakin berkembangnya jaman mereka semakin mengikuti budaya luar dibanding bangga dengan bangsa sendiri, bahkan membenci budaya sendiri

"Sejarah adalah cermin kehidupan bangsa. Dalam refleksinya, kita menemukan lahirnya nasionalisme pada masa pergerakan nasional sebagai cahaya yang menerangi perjuangan bangsa. Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, 'Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya.' Inilah benang merah yang menghubungkan kita dengan jejak langkah perjuangan yang menandai kehadiran nasionalisme."

Tulisan ini mengajak kita untuk menelusuri akar lahirnya nasionalisme pada masa pergerakan nasional, sebuah epok di mana semangat kebangsaan tumbuh subur dan menghembuskan nafas kehidupan baru bagi masyarakat. Sebagai cahaya yang menerangi perjalanan sejarah, nasionalisme tidak hanya sekadar gerakan politik, tetapi juga kekuatan yang mewarnai kehidupan masyarakat dengan makna yang mendalam.

Hakikat nasionalisme, yang menjadi inti tulisan ini, dapat diartikan sebagai kecintaan yang mendalam terhadap tanah air, identitas budaya, dan semangat persatuan. Nasionalisme bukanlah semata-mata semangat patriotisme, tetapi lebih dari itu, ia mencakup rasa tanggung jawab kolektif terhadap nasib bangsa dan kepedulian terhadap kesejahteraan bersama. Nasionalisme bukanlah sekadar slogan, tetapi sebuah panggilan jiwa untuk berkontribusi dan melibatkan diri dalam pembangunan bangsa.

Selanjutnya, tulisan ini membahas dampak positif nasionalisme dalam membentuk persatuan dan kesatuan pemuda. Pemuda, sebagai pilar generasi penerus, menjadi agen perubahan yang kuat ketika diinspirasi oleh semangat nasionalisme. Nasionalisme mendorong pemuda untuk bersatu, melampaui perbedaan dan bersama-sama mengukir masa depan bangsa. Seperti pepatah mengatakan, "Pemuda adalah harapan bangsa," dan nasionalisme adalah pendorong utama yang memotivasi pemuda untuk bergerak maju sebagai satu kesatuan.

Dalam konteks inilah, kita menyadari bahwa nasionalisme bukanlah konsep yang terpaku pada masa lalu, tetapi merupakan kekuatan yang terus hidup dan berkembang. Semangat kebangsaan yang diwariskan oleh para pahlawan pergerakan nasional tetap relevan dalam membentuk identitas dan karakter bangsa di era modern ini.

Dengan demikian, melalui perjalanan tulisan ini, kita dapat memahami bahwa nasionalisme adalah api yang terus menyala, menghangatkan setiap langkah perjuangan, dan menerangi jalan menuju persatuan dan kesatuan yang lebih kokoh bagi pemuda dan seluruh masyarakat.

Tulisan ini mengajak kita untuk merenung tentang kekuatan nasionalisme pada masa pergerakan nasional, namun, kita juga harus berpaling ke tantangan saat ini yang dihadapi pelajar dalam menghargai nilai-nilai nasionalisme dan rasa persatuan/kesatuan. Meskipun semangat kebangsaan tetap relevan, namun pada kenyataannya, generasi muda di era modern ini dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat menghambat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai tersebut.

Judul yang mungkin cocok untuk menghubungkan tulisan dengan tantangan pelajar saat ini adalah:"Menyalakan Kembali Api Nasionalisme: Tantangan dan Peluang Bagi Generasi Pelajar" Dalam tulisan tersebut, kita dapat menggali fakta-fakta seputar tantangan yang dihadapi pelajar, seperti pengaruh globalisasi, arus informasi yang masif dari berbagai sumber, dan dominasi budaya asing. Globalisasi dapat mengaburkan batas-batas identitas nasional, sementara arus informasi yang tidak terkontrol dapat membawa nilai-nilai yang tidak selaras dengan nilai-nilai nasionalisme.

Penting untuk menyoroti upaya-upaya yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan ini, seperti memperkuat pendidikan karakter, membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah dan budaya nasional, serta mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang memperkokoh rasa persatuan. Judul yang merangkum ini dengan baik mungkin adalah:"Menyalakan Kembali Api Nasionalisme: Strategi Pendidikan dan Aksi Generasi Muda"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun