Mohon tunggu...
Fikram Alfar
Fikram Alfar Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Suka yang lucu-lucu

Selanjutnya

Tutup

Film

Money Heist: Aksi Protes Geng Dali terhadap Sistem Ekonomi Kapitalis

22 April 2023   01:00 Diperbarui: 22 April 2023   00:59 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Money Heist atau yang dikenal juga dengan judul aslinya La Casa de Papel adalah serial televisi asal Spanyol yang cukup populer di seluruh dunia.

Serial ini memiliki 5 season. Season 1 dan 2 mereka menargetkan Badan Percetakan Uang di Spanyol. Untuk apa? Untuk mencetak uang sebanyak-banyaknya, alih-alih merampok bank secara konvensional. Sementara pada season 3, 4, dan 5 mereka benar-benar merampok Banco de España (Bank Spanyol).

Serial Money Heist berhasil menghidupkan kembali genre crime, karena serial ini menampilkan perampokan yang cerdas dan dieksekusi secara strategis, bukan perampokan yang kejam dan sadis. Uniknya lagi, aksi mereka direncanakan oleh seseorang yang jenius, yaitu El Profesor yang kalem, cerdas, dan tidak ingin ada pertumpahan darah.

Sebagai Bentuk Protes Sistem Kapitalis

Serial ini dimulai dengan aksi sekelompok orang yang mengambil alih Royal Mint of Spain atau Badan Percetakan Uang Spanyol. Grup ini terdiri dari sembilan anggota yang mengenakan terusan merah dan topeng Salvador Dali.  Sadar sesuatu?

Perampokan yang mereka lakukan bukanlah perampokan biasa karena mereka tidak serta merta merampok uang tersebut, melainkan mencetaknya sebanyak mungkin. Bahkan, berkat kecerdikan dan kecerdasan sang Profesor, polisi Spanyol dan Badan Intelijen tidak menyangka aksi yang geng itu lakukan akan jauh berbeda dari apa yang mereka pikirkan.

Aksi yang dipimpin oleh Profesor bukan sekadar tentang uang semata, melainkan juga sebagai sebuah bentuk protes terhadap sistem ekonomi kapitalis.

Ya, Money Heist bukan serial biasa.

Alih-alih hanya menjadi kisah perampokan biasa, Money Heist menggabungkan elemen dramatis yang menyoroti ketidakadilan ekonomi yang dihadapi oleh banyak orang di seluruh dunia.

Hal ini dinyatakan Profesor langsung yang menjelaskan rencananya yang ia sebut sebagai ekonomi riil. Mereka mencetak uang dan membagikannya kepada anggota geng yang notabene adalah rakyat biasa. Serial ini juga menceritakan bagaimana Badan Percetakan Spanyol mencetak uang sendiri dan masuk ke kantong pejabat, padahal uang yang dicetak untuk masuk kantong pejabat jumlahnya lebih banyak daripada apa yang mereka cetak.

Salvador Dali dan Lagu Bella Ciao yang Ikonik

Masih berkaitan dengan protes terhadap sistem kapitalis, Money Heist juga menghadirkan kilas balik pada seniman abad ke-20, Salvador Dali. Banyak karya Dali diciptakan di Zürich sebagai bagian dari penolakan masyarakat kapitalis modern. Penggunaan topeng Salvador Dali dalam serial tersebut juga memiliki makna yang kuat bagi gerakan tersebut. Profesor, dalang perampokan, menganut prinsip bahwa tidak boleh terjadi pertumpahan darah atau kekejaman. Ini adalah bagian dari strategi sang profesor untuk membangun opini publik bahwa mereka adalah pejuang melawan ketidakadilan, bukan sekelompok orang yang kejam. 

Salah satu lagu yang ikonik dalam Money Heist adalah Bella Ciao, lagu Italia yang digunakan sebagai lagu perjuangan bagi para partisan selama Perang Dunia II. Lagu ini memberikan nuansa perlawanan dan perjuangan yang kuat, dan menjadi simbol dari upaya para perampok untuk melawan ketidakadilan dan mencapai kebebasan finansial.

Ikatan Antar Manusia Sebagai Penutup Season 2

Episode terakhir dari Season 2 Money Heist menawarkan salah satu momen terbaik dalam serial ini, di mana penonton melihat adegan penutup yang ciamik dan sangat emosional. Episode tersebut berakhir dengan kematian Berlin, salah satu karakter utama dalam kelompok perampok.

Berlin merupakan karakter yang kompleks dan kontroversial sepanjang serial ini, dengan kepribadian yang kadang-kadang sangat kejam dan egosentris. Namun, dia juga memiliki sisi yang lembut dan humanis yang terungkap dalam hubungannya dengan sang istri, Tatiana.

Musik latar yang menyayat hati dari lagu "My Life Is Going On" menguatkan suasana emosional, memperlihatkan betapa besar perasaan kesedihan yang dirasakan oleh para karakter.

Kematian Berlin juga menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara para perampok, meskipun mereka terkadang memiliki perbedaan dan konflik dalam tim. Berlin, sekalipun kontroversial, adalah bagian tak terpisahkan dari kelompok, dan pengorbanannya membuktikan bahwa mereka benar-benar kelompok yang solid dan tidak tergoyahkan.

Secara keseluruhan, adegan penutup dari episode terakhir Season 2 Money Heist menunjukkan bahwa serial ini bukan hanya tentang aksi dan perampokan, tetapi juga tentang hubungan manusia dan pengorbanan. Kematian Berlin akan selalu diingat sebagai momen penting dalam sejarah Money Heist, yang menunjukkan bahwa kesetiaan dan persahabatan dapat menjadi kekuatan yang sangat kuat bahkan dalam situasi yang paling sulit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun