Mohon tunggu...
Dra Ernawati
Dra Ernawati Mohon Tunggu... Lainnya - BKKBN

Ayo Ikut KB

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keluarga Berketahanan Kunci Pencegahan Pernikahan Usia Anak

11 November 2021   18:24 Diperbarui: 11 November 2021   18:35 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rasa canggung, ketidak nyamanan berbicara kepada orang tua bagi remaja serta kesibukkan orang tua di luar rumah menjadi tantangan dalam membuat kedekatan yang intim antara orang tua dengan anak yang telah tumbuh remaja. Hal ini, harus dipahami oleh orang tua yang memiliki remaja untuk dapat mensiasati cara berkomunikasi dengan anak yang telah tumbuh menjadi remaja. 

Pemberian motivasi serta dukungan bagi anak untuk berkreasi, beraktifitas dan berprestasi menjadi tanggung jawab orang tua agar remaja tidak kehilangan arah dalam mencari jati diri. Penanaman nilai dan tanggung jawab sebagai orang tua harus kuat untuk memastikan bahwa anaknya yang telah memasuki usia remaja dapat lolos ditengah badai dan tekanan seorang anak dalam menemukan nilai baru di babak kehidupannya yang memasuki usia remaja. Kelak diharapkan keluarga yang teredukasi seperti yang dijabarkan diatas memiliki daya tahan dalam menghadapi badai kehidupan. 

Meskipun ditengah kesulitan ekonomi, lantas menikahkan anak bukan menjadi jawaban atas persoalan yang terjadi. Kekhawatiran anak akan pergaulannya menjadi sedikit dapat dikurangi karena kita sebagai orang tua mengetahui pergaulan anak serta selalu hadir dalam kesukaran yang dialami anak. Anak kita memiliki nilai dan prinsip sehingga muncul motivasi untuk dapat berprestasi di usia muda. Hal ini semua hanya orang tua dalam keluarga yang dapat menanamkan nilainya.

Komitmen untuk Mencegah Pernikahan Anak

Keluarga sebagai institusi pembentuk karakter seorang anak harus menjadi agen perubahan dalam menurunkan angka pernikahan anak. Satu-satunya cara dalam mencegah pernikahan anak adalah melalui edukasi dan komitmen orang tua untuk mendidik anak dari balita, remaja hingga suatu waktu dirasa anak yang kita lahirkan siap untuk mengarungi rumah tangga. Pandemi covid-19 memang menguji ketahanan keluarga di Indonesia, pemahaman tentang anak remaja serta fenomena tingginya tingkat pernikahan usia anak menjadi refleksi kita orang tua dalam mendidik dan memberikan terbaik bagi buah hati kita. Ketika anak kita sukses, merekalah yang akan mengurus kita ketika memasuki usia lansia. Mari tetap semangat dalam menghadapi pandemi bagi keluarga Indonesia.

Penulis : Dra. Ernawati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun