Organisation For Economic Co-operation and Development / Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), mendefinisikan Ketahanan  Nasional adalah negara  yang  mampu  menyerap guncangan dan mengubah serta menyalurkan  perubahan  atau  tantangan radikal  sambil  menjaga  stabilitas  politik dan  mencegah  kekerasan.  Ketahanan Nasional  menunjukkan  kapasitas  dan legitimasi  untuk  mengatur  populasi  dan wilayahnya.
OECD menekankan focus Ketahanan Nasional pada Negara/Pemerintah yang harus kuat memegang Komando pengendalian Covid-19.
Malawi Department of Disaster Management Affair, mendefinisikan Ketahanan  Nasional  adalah  kemampuan masyarakat  perkotaan dan pedesaan, rumah tangga, dan individu, untuk bertahan, pulih dan mengatur kembali dalam menanggapi krisis, sehingga semua anggota masyarakat dapat mengembangkan dan mempertahankan kemampuan mereka dari peluang untuk berkembang.
Disini, pendekatan Malawi, memperkuat kapasitas orang untuk melawan, mengatasi, memulihkan dan  bangkit  kembali.
Merujuk kepada definisi OECD dan pengalaman Malawi, Indonesia perlu menemukan cara baru dan kuat, berbasis Komando yang bersih dan Kepatuhan masyarakat yang bermuara kepada efektifnya penanganan Covid-19 secara luas, mendidik dan tuntas.
ADAPTASI KEHIDUPAN BARU PILIHAN SEGERA
Dunia akan terus mengalami ancaman akibat mutasi Virus dengan turunan Varian yang semakin cepat perkembangannya, disamping kerusakan lingkungan dan masih rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Kondisi ini harus mendapat respons dari unsur yang paling dinamis dan menentukan yaitu Manusia itu sendiri.
Adaptasi kehidupan baru merupakan keniscayaan (keharusan) yang harus  memotivasi seluruh rakyat Indonesia, untuk keluar dari tekanan masalah kesehatan yang semakin membesar.
Ancaman penularan dan kematian, adalah ancaman terhadap Ketahanan Nasional yang sekaligus mengancam tata kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Tidak pada tempatnya jika ada unsur Pemerintah termasuk di Daerah yang tidak memposisikan diri dalam satu-kesatuan Komando dalam pengendalian Covid-19.
Manusia adalah pusat dan unsur utama yang dapat mengendalikan Kesehatan. Sakit dan Sehat sangat ditentukan pola fikir dan gaya hidup manusia. Tingginya prevalensi Penyakit Tidak Menular seperti Penyakit Jantung, Diabetes, Penyakit Paru, Hipertensi, Penyakit Ginjal, juga Kanker menunjukkan buruknya kualitas kesehatan.
Saatnya Pemerintah, Masyarakat serta semua Media berkontribusi dan sinergi mencegah dan mengendalikan penyebaran Infeksi Covid-19. Dan saatnya pula seluruh unsur melakukan Adaptasi Kehidupan baru.