Mohon tunggu...
Dr Abidinsyah Siregar
Dr Abidinsyah Siregar Mohon Tunggu... Dokter - Ahli Utama

Saat ini menjadi Ahli Utama pada BKKBN dengan status dpk Kemenkes RI Pangkat Pembina Utama IV/E. Terakhir menjabat Deputi BKKBN (2013-2017), Komisioner KPHI (2013-2019), Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisonal Alternatif dan Komplementer Kemenkes (2011-2013), Sekretaris Itjen Depkes (2010-2011), Kepala Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI (2008-2010)< Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara di Medan (2002-2005). Mengawali karis sebagai Dokter Puskesmas di Kabupaten Dairi (1984). Alumnus FK USU ke 1771 Tahun 1984.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Covid-19 Semakin Merajalela: Unsur Pemerintah Ada di Mana?

26 Oktober 2020   16:06 Diperbarui: 26 Oktober 2020   16:20 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Didunia sebaran sudah menjangkau semua 198 Negara di dunia dan mengenai hampir setengah juta kasus dengan angka kematian mencapai 16 % terhadap kasus rentan. Sejak Dirjen WHO menyatakan Pandemi pada 12 Maret 2020, jumlah terpapar virus naik tajam dari 100.000an dalam 2 minggu mendekati 500.000 kasus. Angka kematiannya jauh diatas prediksi 2-3 %.

RENUNGAN 3 : Dari infografis Worldometers.info 24 September 2020 jam 03.04 GMT atau 10.04 WIB, diketahui bahwa sebaran virus Covid-19 sudah menjangkau 215 Negara diseluruh Benua. Jumlah kasus sudah menembus 32 Juta, kematian 981.962 orang (3 %) dan sembuh 23,6 juta (74 %).

tribunnews.com
tribunnews.com
INDONESIA

Demikianpula halnya negeri kita Indonesia, tercatat dalam infografis WHO per 26 Maret jam 14.52 GMT, meningkat lagi kasus virus Covid-19 dari 13 Maret sejumlah 96 kasus menjadi 893 kasus dengan jumlah positif virus 780 orang, kematian 78 orang (10 %) dan sembuh 35 orang (4,5 %). Dalam 2 minggu peningkatan jumlah kasus mencapai 8 kali lipat, eksponensial.

Melihat data melalui covid-18.go.id terlihat kenaikan jumlah kasus sangat cepat. Ada 2 (dua) penyebab paling nyata, PERTAMA karena sangat giatnya dilakukan Test melalui Uji Swab Rapid dan PCR, terutama di Jakarta dan Surabaya. KEDUA, memang sudah luasnya penyebaran virus pada Community spreads yang sudah membentuk kluster perkantoran hingga kluster perumahan.

Rasio test Indonesia per 1 juta penduduk juga masih yang terendah. Bandingkan dengan Negara- negara pada Urutan ke 21-25 (disekitar Indonesia) dan China Negara tempat asal Virus Covid-19 yang bisa dilihat dari publikasi WHO dan Hasil Test terhadap temuan kasus (kolom 4) :

istimewa
istimewa
Atau lihat Posisi INDONESIA dengan beberapa rekan Negara ASEAN, perhatikan dampak Test terhadap PENURUNAN Angka Kematian dan Peningkatan Kesembuhan (Kolom 7) sbb :

istimewa
istimewa
Dari kedua matrik diatas, tampak nyata PENINGKATAN TEST AKAN DIIKUTI PENINGKATAN KASUS. Dan PENINGKATAN KASUS akan diikuti dengan PENURUNAN PERTAMBAHAN HARIAN serta MENINGKATNYA JUMLAH KESEMBUHAN. Tampaknya kita sudah dijalan itu sekalipun kita TERLAMBAT BER-AKSI.

RENUNGAN 4 : Pencapaian sejumlah Negara dalam pengendalian Kasus, ditempuh dengan Strategi CERDAS Peningkatan jumlah TEST secara massif dan PENCEGAHAN PENYEBARAN di Masyarakat dengan menerapkan Pengetatan yang keras mulai dari LOCKDOWN hingga Pembatasan Sosial yang KETAT dan dengan Pengawasan yang sangat ketat.

BAGAIMANA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAGA JARAK DAN #DIRUMAHSAJA ?

Kita masih melihat banyak toko, terutama kedai kaki lima atau warung yang buka dan banyak kerumunan orang disana. Apalagi didaerah terminal Bus atau stasiun Kereta. Sementara itu kedai yang tutup khabarnya para karyawan pulang ke kampungnya. Diketahui ini menjadi penyebab meluasnya virus Covid-19 sampai ke Desa-desa di Kabupaten/Kota yang sudah mencapai 496 dari 514 Kabupaten/Kota se Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun