Tabel : Indikasi Kejadian akibat Covid-19 saat Penerapan PSBB 1, 2 dan Pra PSBB 3 di
Wilayah Jakarta pada 11 September 2020.
Jika dibandingkan dengan rerata Nasional, tampak pada indikasi Jumlah kasus terkonfirmasi (positif Covid-19), Jumlah kematian, angka kesembuhan menunjukkan capaian yang lebih baik. Penemuan kasus juga menunjukkan semakin tinggi dengan meningkatnya Positif rate.
Capaian Jakarta sesungguhnya mempengaruhi kinerja Nasional. Dengan "keberhasilan" Jakarta menarik angka-angka kearah positif (lebih baik dari angka capaian Nasional) tentu berkorelasi dengan perbaikan wajah kinerja penanganan Covid-19 secara Nasional.
Sukses Jakarta dibutuhkan bagi Daerah dan Wilayah lainnya. Karena medan pertempuran pengendalian Covid-19 tidak lagi pada Konsep dan Narasi, saatnya total aksi, karena penyebaran kasus sudah membentuk sarang atau cluster-kluster baru berbagai bentuk.
Tidak ada Negara dan Ahli dapat menjamin kapan berakhirnya pandemi Covid-19 ini. Seluruh unsur formal dan masyarakat secara total harus bersinergi memperkuat kembali fase Transisi mengendalikan transmisi virus Covid-19.
Sikap sejumlah negara bersikap menutup jalur transportasi dari dan ke Indonesia menjadi masukan untuk Aksi dan Recovery total dalam penanganan Covid-19.
Penanganan dan penanggulangan Pandemi Covid-19 di Indonesia saatnya dengan pendekatan "kegawatdaruratan". Kegawatdaruratan bukan bermakna situasi buruk, tetapi merupakan langkah yang dipilih untuk menggunakan peluang kebaikan yang masih mungkin dilakukan untuk mempertahankan kehidupan dan kualitas, juga nama Bangsa.
MENYIKAPI USULAN PSBB KE-3 JAKARTA
Dalam beberapa hari ini khabarnya Pemerintah akan bersikap terhadap kondisi Jakarta. Jakarta sudah dipersimpangan Jalan. Memperkuat jalan Recovery lebih kencang dan disiplin dengan dampak positif bagi Indonesia. Bukan jalan yang sama.
Masyarakat harus dilibatkan dan diberi pengertian, bagi masyarakat yang terhenti aktivitas ekonominya beri ketenangan dengan mencukupi kebutuhan logistiknya yang mungkin berlangsung selama 2-3 bulan kedepan. Ratusan Triliun yang disiapkan Pemerintah, dengan data tepat sasaran, itu lebih dari cukup untuk mendukung untuk kebutuhan masyarakat dan gerakan Pendisiplinan Protokol Kesehatan di Jakarta dan Indonesia.