Para Epidemiolog Indonesia, memperkirakan puncak tertinggi jumlah kasus baru terjadi pada bulan Agustus yang akan datang.
Riset yang di publis Singapore University Technology memprediksi Covid-19 di Indonesia baru berakhir pada 7 Oktober 2020, dengan deviasi  14,9 hari. Itu artinya kondisi ini masih 5 bulan di Indonesia.
Sementara saat yang sama Negara tetangga sudah siap-siap mengakhiri penanganan Covid-19.
Banyak pendapat ahli Dalam negeri dan Luar negeri yang sangat mengkhawatirkan Indonesia.
Bisa dimaklumi, Indonesia bukan negara daratan, tetapi kepulauan dengan 17.504 pulau-pulau besar dan kecil yang menyebar luas dan sebahagian besar berpenduduk.
Saat ini sudah seluruh 34 Provinsi dan 440 dari 514 Kabupaten/Kota sudah pula terjangkau virus Covid-19 dengan variasi virulensi zona merah, orens, kuning dan hijau.
Mobilitas dan transit manusia antar pulau sangat tinggi.
Bapak Presiden Jokowi, mewanti-wanti agar masyarakat siap hidup berdamai dengan virus Covid-19 dalam 1-2 tahun kedepan dengan menjalankan Protokol Kesehatan.
Cepat atau lambat bukan ditentukan oleh virus Covid-19 TETAPI ditentukan oleh KEMAUAN Masyarakat untuk MEMATUHI dan menegakkan disiplin MENJALANKAN Protokol Kesehatan. Â
Hanya dengan tekad bersama menjalankan Protokol Kesehatan cegah Covid-19, KENORMALAN BARU kita masuki dengan semakin cerdas, semakin sehat dan semakin produktif.
#WITHOUT CONCEPT, MORE PROBLEM.
Jakarta, 17 Juni  2020, jam 20.00
Dr.Abidin/GOLansia.com/Kanal-kesehatan.com
*) Ahli Utama BKKBN dpk Kemenkes/ Mantan Deputi BKKBN/ Mantan Komisioner KPHI/ Mantan Kepala Pusat Promkes Depkes RI/ Alumnus Public Health Management Disaster, WHO Searo, Thailand/ Mantan Ketua Harian MN Kahmi/ Mantan Ketua PB IDI/ Ketua PP IPHI/ Ketua PP ICMI/ Ketua PP DMI/ Waketum DPP JBMI/ Ketua  PP ASKLIN/ Penasehat BRINUS/ Ketua IKAL FK USU/ Ketua PP KMA-PBS/ Ketua Orbinda PP IKAL Lemhannas.