Mohon tunggu...
Wahyu Triasmara
Wahyu Triasmara Mohon Tunggu... Dokter - Owner Klinik DRW Skincare

Seorang manusia biasa kebetulan berprofesi dokter yang ingin berbagi cerita dalam keterbatasan & kesederhanaan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kentang Berpotensi Tingkatkan Risiko Kanker pada Tubuh Kita

8 Maret 2016   09:10 Diperbarui: 8 Maret 2016   12:38 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi - kentang (Shutterstock)"][/caption]Anda penggemar berat olahan kentang? Atau anda hobi mengolah makanan yang berbahan dasar kentang atau umbi-umbian yang menjalar? Jika iya, yuk simak tips menyimpan dan memasak jenis bahan pangan ini supaya dapat memberikan manfaat, bukannya malah menyebabkan penyakit bagi yang memakannya.

Selain cara penyimpanan, penting juga diperhatikan adalah cara memasak bahan pangan yang juga ternyata ikut menyumbang peningkatan risiko kanker pada tubuh kita. Ketika dimasak tidak benar, kentang adalah salah satu makanan yang dapat menghasilkan zat beracun yang dikenal sebagai AKRILAMIDA. Pernah dengar ini sebelumnya? Jika belum, yuk kita pelajari sama-sama ya.

Akrilamida pada penelitian terhadap hewan telah menunjukkan dapat menjadi pemicu penyebab kanker. Kentang dan umbi-umbian, juga biji-bijian termasuk kopi yang dimasak pada suhu lebih tinggi dari 121 derajat Celcius dapat menghasilkan akrilamida yang berisiko meningkatkan kanker.

Namun, suhu memang bukanlah satu-satunya hal yang utama. Waktu dan lama memasak juga menjadi faktor pendukung. Ketika kentang yang dimasak di atas ambang batas suhu 121 derajat celcius menghasilkan akrilamida, mereka terus semakin menghasilkan lebih banyak akrilamida jika waktu memasaknya semakin lama. Itulah sebabnya durasi waktu memasak juga perlu diperhatikan bagi Ibu yang menyiapkan masakan untuk keluarga di rumah.

Mengapa akrilamida begitu buruk bagi kesehatan Anda?

Dalam uji coba terhadap tikus yang diberi tingkat tinggi akrilamida dalam air minum mereka, para peneliti menemukan bahwa terjadi peningkatan risiko untuk beberapa jenis kanker. Sedangkan pada manusia, studi tentang akrilamida dalam makanan telah didapatkan hasil yang cukup mengejutkan untuk terjadinya kanker yang menyerang ginjal, endometrium, dan ovarium.

Sementara itu, paparan tingkat tinggi akrilamida di tempat kerja melalui pernapasan atau kulit telah terbukti menyebabkan kerusakan saraf, yang dapat menyebabkan mati rasa atau kelemahan pada lengan atau kaki, masalah kandung kemih, juga gejala lainnya. 

Berikut ini adalah cara meminimalisasi terbentuknya Akrilamida di rumah.

Setelah mengetahui bahaya akrilamida, tentu kita ingin berusaha menghindari paparannya, bukan? Lalu bagaimana caranya? Tidak mudah, tapi Anda bisa melakukan cara terbaik ini. Cara pertama dan paling jelas adalah memasak makanan di bawah 121 derajat celcius, tidak terlalu panas, dan jangan terlampau lama atau bila kurang memungkinkan mengatur suhu, perhatikan saja warna makanan yang Anda masak. Cobalah untuk tidak memasak makanan sampai warnanya menjadi kecokelatan, apalagi sampai menjadi gosong/kehitaman.

Cara mudah lain untuk mengurangi pembentukan akrilamida dalam makanan yang mengandung karbohidrat adalah beberapa menit sebelum menggoreng/memanggang. Anda bisa rendam kentang dalam air dingin selama 15 sampai 30 menit sebelum dimasak. Selain itu setelah di goreng/di bakar jangan langsung dimakan tapi tiriskan dulu dan biarkan makanan itu agak dingin baru mulai menyantapnya.

Penting! Jangan menyimpan kentang di lemari es.

Kentang yang Anda simpan di rumah terlalu lama bahkan bisa tumbuh tunasnya, bukan? Ternyata di situ bahayanya. Ketika bertunas, kentang menghasilkan zat beracun yang dikenal sebagai solanin yang telah terbukti memicu masalah pencernaan dan neurologis/syaraf jika tertelan.

Untuk menghindari hal ini, selalu simpan kentang di tempat yang gelap di mana mereka tidak terkena cahaya matahari supaya tunas mereka tidak tumbuh. Hindari menyimpan kentang di kulkas karena ini sebenarnya meningkatkan jumlah akrilamida yang dihasilkan ketika orang-kentang kemudian memasaknya.

Selain akrilamida panas tinggi saat memasak juga dapat menghasilkan senyawa berbahaya dan berpotensi karsinogenik lainnya, seperti amina heterosiklik (HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH). Seperti akrilamida, zat ini dihasilkan dari reaksi kimia dari berbagai creatines dan asam amino yang dihasilkan selama proses memasak.

HCA dan PAH diakui sebagai agen penyebab kanker dan selama ini orang tahunya bahwa hanya daging yang dapat memicu kanker jika dimasak dengan tidak benar. Hal ini sebenarnya bukanlah daging atau kentang yang menjadi penyebab utama kanker, melainkan cara daging ini diperoleh, dimasak, dan disajikan.

Kelompok ahli nutrisi dunia menyarankan cara terbaik memasak adalah dengan cara kukus. Selain itu, beberapa tips berikut ini barangkali bisa Anda aplikasikan di rumah:

• Masaklah makanan pada suhu yang lebih rendah.
• Hindari menggoreng atau membakar makanan sampai gosong/kecokelatan.
• Gunakan asam seperti jus lemon atau cuka pada bumbu-bumbu masakan Anda, yang dapat membantu mengurangi pembentukan racun seperti AGEs.

Referensi: 1, 2

Salam sehat,
dr. Wahyu Triasmara (DrW)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun