Mohon tunggu...
Wahyu Triasmara
Wahyu Triasmara Mohon Tunggu... Dokter - Owner Klinik DRW Skincare

Seorang manusia biasa kebetulan berprofesi dokter yang ingin berbagi cerita dalam keterbatasan & kesederhanaan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Renungan: Jangan Pelit Pada Istri

4 Maret 2016   21:14 Diperbarui: 4 Maret 2016   21:24 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu ketika saya pernah berada pada titik dimana uang 1000 perak amat sangat berharga yaitu ketika kala itu saya tertipu bisnis oleh teman saya sendiri dan uang yg lumayan besar amblas tak bersisa. >> baca penipuan yang saya tulis di Kompasiana juga kala itu : Waspada Modus Penipuan Investasi Oleh Oknum PT. Millenium Penata Futures

Kala itu saya menjadi seperti sangat pelit pada istri, bahkan utk membeli kebutuhan harian saja sangat perhtungan apa lg utk belanja keperluannya baju, kosmetik, dll.

Yang saya rasakan ketika begitu perhitungan dgn keuangan justru semakin lama semakin ruwet dibuatnya, rejeki bukannya datang tapi malah makin menjauh dan sampai pada satu titik saya merenung dan menyadari apalah arti uang, kenapa kt harus selalu merasa dihambakan oleh uang.

Saat itu saya hanya benar2 bergantung pada hasil praktek saya selama sebulan disebuah rumah sakit utk bisa terus menyambung hidup dan membayar cicilan Bank yg saya pakai utk modal usaha bersama tmn yg menipu saya tersebut.

Beruntung saya cpt menyadari Kepelitan saya yg sebenarnya krn ingin lbh hati2 dalam mengelola uang, akhirya di awal bulan saat penerimaan gaji saya serahkan semua gaji pd istri sebagian utk keperluan rumah dan sebagian utk membayar cicilan.

Alhamdulillah justru ketika saya serahkan semua uang itu pd istri, dikelolanya uang tersebut utk membayar cicilan dan bukan dipakainya utk membeli baju atau kosmetik melainkan utk berjualan online baju ketika itu. Dari sana ternyata byk sekali peminat baju yg dijual istri saya hingga tak sampai setahun istri sdh bisa membuka toko baju yg ckup ramai kala itu.

Dari hasil jualan itulah justru istri saya bisa membantu mempercepat pelunasan utang kami dan memang kami ingin cpt2 berhenti berurusan dgn Bank karena kami mulai menyadari takut akan ribanya.

Dan dari modal yg dikumpulan istri pulalah akhirnya kami bisa mulai merintis usaha2 lainnya yang membuat kami benar2 bisa semakin survive dan begitu bersyukur pd Allah krn cobaan yg dulu DIA berikan ternyata ada hikmah begitu besar bagi kehidupan kami saat ini.

Intinya dibalik suami hebat ada istri yang hebat pula, jadi jangan pernah sepelekan peran istri ya. Jangan pelit uang sama istri, tanpa disangka dan dinyana barangkali mereka lbh hebat dalam memutarkan uang ketimbang kita para suami. Pengalaman yg saya rasakan sendiri, demi Tuhan dikala kita tidak pelit pd istri rejeki justru datang silih berganti.

Salam ‪#‎AntiPelit‬
DrW

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun