Mohon tunggu...
Wahyu Triasmara
Wahyu Triasmara Mohon Tunggu... Dokter - Owner Klinik DRW Skincare

Seorang manusia biasa kebetulan berprofesi dokter yang ingin berbagi cerita dalam keterbatasan & kesederhanaan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Kompasiana Mengubah Hidupku

14 April 2015   21:54 Diperbarui: 2 Juli 2015   08:09 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_378394" align="aligncenter" width="490" caption="DokPribadi"][/caption] Saya bukanlah orang yang pandai atau gemar menulis. Masih ingat ketika pertama mengenal kompasiana dulu hanya ingin sharing tentang kasus penipuan yang saya alami terkait bisnis trading berjudul " Waspada Modus Penipuan Investasi Oleh Oknum PT. Millenium Penata Forex" Dari sana saya mendapatkan banyak teman yang ikut memberikan saran, dan masukan sehingga mendapat banyak pelajaran berharga dalam bisnis tersebut. Melihat banyaknya manfaat dari menulis di Kompasiana akhirnya saya menjadi seolah ketagihan untuk menulis. Bertemu dengan banyak penulis handal dan berbakat di Kompasiana membuat wawasan dan pengetahuan saya seputar menulis makin bertambah sehingga membuat saya makin bergairah untuk menulis. Kenapa saya bilang kompasiana merubah hidupku ? bisa anda bayangkan saya yang sebelumnya sama sekali tak suka menulis dan tak ada bakat menulis menjadi senang membuat tulisan lantaran mengenal kompasiana, saya yang seblumnya tak punya banyak teman di dunia maya menjadi banyak teman dan koneksi. Sebagai penulis baru dan amatir saya sangat merasa tersanjung dalam dua tahun terakhir masuk dalam nominasi peraih penghargaan "Kompasianival" walaupun tidak pernah menang karena saya sadar masih banyak penulis yang lebih layak untuk masuk nominasi dan menerima penghargaan tersebut. Setidaknya dua kali tulisan saya dimuat di koran kompas pada kolom khusus kompasiana. Dari sana orang juga makin mengenal saya. Bahkan beberapa pasien sering membaca tulisan saya di kompasiana dan itu cukup membantu mereka untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan dan makin bertambah yakin ketika datang memeriksakan dirinya pada saya. Belakangan karena tulisan saya  berjudul "Apa yang terjadi jika anda tempelkan Es batu pada titik tubuh Ini?" dimana tulisan ini saya adopsi dari teknik pengobatan cina akupuntur dan akupressur yang dimodifikasi menjadi terapi relaksasi, ternyata cukup banyak yang membaca dan mempraktekkan teknik tersebut. Bahkan salah satu program TV Nasional bertajuk kesehatan "Dr. Oz Indonesia sampai mengundang saya untuk menjadi narasumber dalam acara mereka". [caption id="attachment_378395" align="aligncenter" width="460" caption="Dok Pribadi: Undangan KompasTV dan TransTV"]

1429023076859593120
1429023076859593120
[/caption] Sebelumnya saya sempat ragu-ragu atas undangan tersebut, karena mereka hanya mengirimkan pesan lewat whatsapp dan saya pikir orang tersebut iseng. Namun karena sebelumnya saya juga pernah mendpatkan pesan yang sama namun datang dari Kompas TV dimana kala itu saya  pikir itu juga adalah pesan iseng selain karena lokasi saya jauh dari Ibu kota. Maka dari pengalaman itu saya penasaran untuk membuktikan undangan yang saya anggap iseng tersebut benar atau tidak. Seeketika undangan dari Trans TV saya iyakan dan sanggupi  dan ternyata benar sesampainya di jakarta saya diminta untuk ikut dalam acara tersebut. Dalam hati sempat menyesal juga pernah menolak undangan kompas TV hehe... Nah banyak perubahan dalam hidup saya ketika mengenal kompasiana. Sama sekali tidak ada bayangan tulisan saya bisa masuk koran atau saya  bisa tampil di acara TV Nasional. Karenanya saya merasa bersyukur dan harus berterima kasih pada Kompasiana / kompasianer yang sudi menjadi teman dan sekaligus membaca tulisan saya. Semoga kita menulis bukan hanya sekedar untuk dikenal atau tulisan kita disukai oleh banyak orang. Mari kita menulis sesuatu kebaikan yang dapat menginspirasi dan memberikan manfaat bagi orang yang membacanya. Karena ketika kita mati nanti tulisan kita akan terus ada dan dibaca. Mengutip dari Pramoedya Ananta Toer  "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah." Salam, dr. Wahyu Triasmara (DrW)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun