Kemudian, sekitar setengah dari kasus, Ebola yang telah makin parah, menyebabkan korban mengalami perdarahan. Mereka mungkin muntah darah, kencing darah atau perdarahan di bawah kulit, hingga mata atau mulut mereka.
Yang paling banyak menyebabkan kematian adalah adanya perdarahan dalam. Ketika pembuluh darah di dalam tubuh mulai bocor sehingga tubuh banyak kehilangan cairan, menyebabkan tekanan darah menurun sehingga jantung, ginjal, hati dan organ lainnya mulai mengalami kegagalan fungsi.
Bagaimana pengobatannya?
Tidak ada vaksin atau obat untuk Ebola secara khusus. Semua dokter hanya berusaha mengobati untuk mempertahankan kekebalan tubuh pasien dan menjaga kestabilan hemodinamika tubuh mereka dengan menggunakan cairan dan obat-obatan yang bertujuan untuk menjaga tekanan darah. Selain itu mengobati infeksi lain yang turut menyerang tubuh pasien juga penting mengingat kekebalan tubuh mereka makin melemah sehingga mudah terserang banyak infeksi.
Dari mana penyakit ini berasal?
Ebola pertama kali ditemukan pada tahun 1976, dan pernah dianggap berasal dari gorila, karena wabah pada manusia dimulai setelah orang makan daging gorila.
Para ilmuwan sekarang percaya bahwa kelelawar merupakan reservoir alami untuk virus, dan bahwa penularan pada kera dan manusia daidapatkan dari makan makanan yang telah terkontaminasi oleh air liur dan kotoran dari kelelawar tersebut.
Jika wabah SARS saja sudah sangat menakutkan, dan telah menyebabkan banyak korban meninggal di negara kita. Bagaimana jika penyebaran Ebola masuk ke indonesia? semoga kita semua diberikan kesehatan dan terjauh dari hal-hal yang membahayakan kehidupan kita. Jagalah kebersihan dimanapun anda berada sobat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H