Mohon tunggu...
Wahyu Triasmara
Wahyu Triasmara Mohon Tunggu... Dokter - Owner Klinik DRW Skincare

Seorang manusia biasa kebetulan berprofesi dokter yang ingin berbagi cerita dalam keterbatasan & kesederhanaan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kongkalikong Dokter dengan Perusahaan Obat (Tinjauan Dokter vs Wartawan)

28 November 2014   23:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:35 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14171651591327827310

Saya yakin sebenarnya dokter juga tak dirugikan sedikitpun dengan pemberitaan semacam ini. Toh mereka para dokter yg sering dituding menjual obat mahal itu juga sampai hari ini tak pernah sepi dari pasien bahkan antrinya luar biasa. Sebaliknya justru disisi lain yang saya kuatirkan imbasnya akan banyak calon pasien yang makin takut berobat ke dokter karena sudah SUUDZON duluan.

Kalau sudah takut ke dokter yang terjadi banyak diantara pasien beralih ke alternatif atau justru membiarkan sakit mereka tanpa berobat krn ketakutan-ketakutan atas apa yang mereka baca. Mending kalau di alternatif mereka sembuh, tapi kalau justru habis uang lbh besar dan penyakit tambah parah bagaimana? masih ingatkan korban klinik alternatif tongfang? klinik abal2 metropole? klinik alternatif UGB yang justru uangnya habis tapi kesembuhan tak didapat. Kenapa hal itu bisa terjadi? karena kepercayaan mereka pd dokter semakin luntur shgga lbh memilih ke alternatif lantaran pemberitaan2 yg kurang bertanggung jawab semacam ini.

Kenyataan lain kenapa media baik cetak maupun elektronik lbh sering memberitakan berita2 negatif seputar dunia kedokteran? padahal setiap hari banyak berita positif mengenai penemuan ilmiah, keberhasilan pengobatan pada pasien, updates ilmu kedokteran terbaru yang bisa dikabarkan pada masyarakat, tp kenapa berita semacam itu tak pernah diliput ? kenapa prinsip "bad news is a good news" lbh ditonjolkan?

Yang kami lihat justru ada beberapa media yang lbh sering menayangkan acara2 pengobatan alternatif. bahkan durasinya acara bisa berjam-jam setiap minggunya, wooww bayangkan berapa puluh juta harga yang harus dibayar pengiklan utk acara2 semacam itu? Maaf disini kami tak menganggap bahwa pengobatan alternatif itu semua tidak baik, byk kok teman2 pelaku pengobat alternatif yang memang benar punya keahlian dan sertifikat shgga turut membantu kesembuhan pasien.

Berikut ini adalah beberapa tulisan yang seolah ditujukan seolah bahwa dokter itu telah melakukan kejahatan berat dengan menuding bahwa mereka melakukan praktek kongkalingkong dengan perusahaan obat demi materi semata.

- http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/24/mantan-medrep-ungkap-permainan-resep-dan-komisi-untuk-para-dokter

- Rame juga di kaskus: http://www.kaskus.co.id/thread/5472c402dc06bd35488b456a/pengakuan-mantan-medrep-banyak-apoteker-tertawa-melihat-resep-si-dokter/

Pada akhirnya tulisan semacam ini dibaca mentah2 dan diamini oleh masyarakat seolah benar 100% padahal sesungguhnya mereka hanya melihat dari satu sisi sudut pandang saja. Di sisi lain masih banyak  dokter yang mengabdi di puskesmas, rumah sakit milik pemerintah, di daerah terpencil yang di wajibkan meresepkan obat yang sudah di tentukan oleh askes sekarang BPJS sehingga tidak ada terbesit keinginan untuk apa yang namanya kongkalinkong dengan perusahaan farmasi itu sendiri  karena memang kebanyakan obat yang dipakai untuk pasien adalah obat generik.

Sekali lagi tulisan ini tidak ada maksud sedikit pun utk membela diri apa lagi merasa bahwa profesi saya lbh baik dari profesi yg lain. tulisan ini juga tak ada niat utk mengundang permusuhan pada profesi apapun. Hanya saja marilah kita gunakan etika profesi kita sebaik-baiknya, supaya tidak ada lagi yang merasa dirugikan oleh profesi yang kita tekuni.

Ada baiknya pembaca atau calon pasien pun diharapkan jg utk tidak kuatir berlebihan dan mudah percaya berita yang belum tentu kebenarannya, Ketika berobat anda juga berhak untuk memilih atau memilah dokter yang anda inginkan. Selain itu  anda juga berhak menolak atau tak menebus resep sekiranya obat itu menurut anda mahal. Disisi lain pemerintah jg telah menyediakan fasilitas berobat murah bahkan gratis di Rumah sakit umum daerah, puskesmas yang bisa anda manfaatkan. Namun tentunya harap maklum jika pelayanannya barangkali tak 100% seperti yg anda ingingkan, Namun yang pastiitu bisa jadi pilihan bagi anda yang tidak mau kesulitan masalah biaya berobat.

salam,

dr. Wahyu Triasmara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun