Mohon tunggu...
Dr Rudi Hartono
Dr Rudi Hartono Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Dosen tetap sekolah pascasarjana universitas ibn khaldun bogor. Aktif menulis di beberapa media cetak dan online, aktivtas sehari-sehari sebagai dosen dan peneliti di bidang manajemen dan teknologi pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Menghadapi Ketimpangan Akses di Tengah Revolusi AI

22 Oktober 2024   16:25 Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:07 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Selasa, 22 Oktober 2024, sebuah workshop bertajuk "Menghadapi Ketimpangan Akses di Tengah Revolusi AI" digelar untuk membahas tantangan besar yang dihadapi oleh berbagai daerah terkait akses terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terus berkembang pesat. Acara ini menghadirkan dua pakar terkemuka, yaitu Dr. Widyasari, seorang ahli teknologi pendidikan, dan Dr. Rudi Hartono, pakar kebijakan digital dan inklusi teknologi.

Dalam paparannya, Dr. Widyasari menyoroti bagaimana pesatnya kemajuan AI telah membuka peluang luar biasa dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Namun, ia juga menggarisbawahi adanya ketimpangan akses teknologi yang signifikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. "Meskipun AI terus berevolusi dengan cepat, banyak wilayah di Indonesia yang masih tertinggal dalam hal infrastruktur dan akses. Ini menciptakan kesenjangan digital yang semakin lebar," ujar Dr. Widyasari.

Sementara itu, Dr. Rudi Hartono membahas peran kebijakan pemerintah dalam mengatasi kesenjangan ini. Ia menekankan bahwa teknologi seharusnya membawa manfaat yang inklusif bagi semua kalangan. "Pemerintah dan sektor swasta harus bersinergi untuk memastikan bahwa daerah-daerah yang belum terjangkau teknologi tetap bisa ikut merasakan manfaat dari kemajuan AI. Akses internet yang stabil, pelatihan digital, serta investasi infrastruktur adalah kunci untuk mempersempit kesenjangan ini," jelas Dr. Rudi.

Workshop ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, praktisi teknologi, hingga pembuat kebijakan, yang berharap dapat menemukan solusi konkret untuk menghadapi tantangan kesenjangan akses di era revolusi AI ini. Dengan diskusi yang intensif, diharapkan hasil workshop ini mampu mendorong tindakan nyata dalam menciptakan pemerataan teknologi di seluruh wilayah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun