Pada hari Selasa, 22 Oktober 2024, sebuah workshop bertajuk "Menghadapi Ketimpangan Akses di Tengah Revolusi AI" digelar untuk membahas tantangan besar yang dihadapi oleh berbagai daerah terkait akses terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terus berkembang pesat. Acara ini menghadirkan dua pakar terkemuka, yaitu Dr. Widyasari, seorang ahli teknologi pendidikan, dan Dr. Rudi Hartono, pakar kebijakan digital dan inklusi teknologi.
Dalam paparannya, Dr. Widyasari menyoroti bagaimana pesatnya kemajuan AI telah membuka peluang luar biasa dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Namun, ia juga menggarisbawahi adanya ketimpangan akses teknologi yang signifikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. "Meskipun AI terus berevolusi dengan cepat, banyak wilayah di Indonesia yang masih tertinggal dalam hal infrastruktur dan akses. Ini menciptakan kesenjangan digital yang semakin lebar," ujar Dr. Widyasari.
Sementara itu, Dr. Rudi Hartono membahas peran kebijakan pemerintah dalam mengatasi kesenjangan ini. Ia menekankan bahwa teknologi seharusnya membawa manfaat yang inklusif bagi semua kalangan. "Pemerintah dan sektor swasta harus bersinergi untuk memastikan bahwa daerah-daerah yang belum terjangkau teknologi tetap bisa ikut merasakan manfaat dari kemajuan AI. Akses internet yang stabil, pelatihan digital, serta investasi infrastruktur adalah kunci untuk mempersempit kesenjangan ini," jelas Dr. Rudi.
Workshop ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, praktisi teknologi, hingga pembuat kebijakan, yang berharap dapat menemukan solusi konkret untuk menghadapi tantangan kesenjangan akses di era revolusi AI ini. Dengan diskusi yang intensif, diharapkan hasil workshop ini mampu mendorong tindakan nyata dalam menciptakan pemerataan teknologi di seluruh wilayah Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H