Hmmm.. Proses dari mulai peradangan sendi sampai ke tahap nyeri ini tergolong sangat panjang. Namun, disini saya akan menjelaskannya secara singkat dan hanya fokus pada timbulnya nyeri.
Nyeri yang terjadi sebenarnya bukan murni berasal dari sendi yang mengalami peradangan, tetapi dari saraf yang melewati persendian tersebut yang merupakan kombinasi dari proses-proses dibawah ini:
* Peningkatan pembentukan taji (osteopit) pada persendian, yang dapat dilihat pada hasil foto rontgen.
* Peningkatan volume darah pada tulang persendian sehingga tekanan didalam ruang sendi meningkat.
* Peradangan pada kapsul cairan sendi.
* Kelelahan berlebihan pada otot yang melewati persendian.
* Faktor psikologis
* Krepitasi (bunyi kre-krek saat persendian digerakkan)
*dll.
Nah, penyebab-penyebab nyeri tadi mengakibatkan struktur yang ada disekitar persendian yang mengalami peradangan menjadi menjerit-jerit karena tertekan. Apalagi saat saraf yang melewatinya juga ikut tertekan (seringnya saraf Lumbal ke-3 sampai Lumbal ke-5), maka sensasi yang sama juga terjadi pada saraf tulang belakang. Jadi, jangan heran, kalau sudah mengalami nyeri di persendian, tetapi masih juga mengalami punggung terasa kaku atau nyeri pada tulang belakang. Gejala-gejala tersebut tergantung pada struktur disekitar persendian yang meradang yang ikut terkena imbasnya.
Next question is "Trus, bisa sembuh nggak dok?"