Mohon tunggu...
Dr drHisnindarsyah
Dr drHisnindarsyah Mohon Tunggu... Dokter - Kolonel Laut (K) Dr.dr Hisnindarsyah,S.E.,M.Kes.,M.H adalah Dokter Militer dan pendiri Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku (YBSI) aktif dikegiatan agama, sosial, ekonomi dan budaya. Kegiatannya dituangkan dalam tulisan tulisan di blog ini

Kolonel Laut (K) Dr. dr. Hisnindarsyah,SE., M.Kes., MH., CFEM, adalah seorang Dokter Militer dan pendiri Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa untuk 402 (Sang Pelenyap dalam Senyap)

23 April 2021   09:21 Diperbarui: 23 April 2021   09:23 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Foto hitam putih ini , nampak sederhana saja.
Tidak ada sesuatu yang istimewa.
Malah cenderung, Blur, tidak cerah. Suram.
Didokumentasikan  22 tahun yang lalu.
Saat aku masih sangat belia
Membawa pasis baru, mengenali Alutsista andalan bangsa.
Untuk menumbuhkan kebanggaan.
Bahwa menjadi perwira TNI AL adalah kesyukuran yang harus dibuktikan dalam perbuatan.
Melalui pengabdian tanpa batas.

Menjadi spesial , karena dokumentasi ini, bukan diambil dari kamera biasa.
Tapi dari PERISKOP KAPAL SELAM yang menjadi kebanggaan bangsa.
Tertulis di pojok kanan atas,
Namanya " Sang pelenyap dalam senyap " dengan jelas, tegas dan gagah :
NANGGALA 402.

Nanggala adalah senjata milik Baladewa.
Baladewa adalah saudara Kresna.
Kresna terkenal dengan senjata Cakranya.
Namun berbeda dengan Cakra Kresna
Senjata Nanggala Baladewa ini, dapat mendatangkan petir di tengah laut yang tenang
Membuat badai , halilintar dan puting beliung
Ditengah samudera, tanpa isyarat dan penanda
Senjata maestro ini ahlinya " Pengejut Lawan"
Yang tak sadar, dirinya jadi incaran
Pendiam yang mematikan:  itulah Nanggala.

Nanggala, hanya bisa dipakai oleh Baladewa
Tak ada yang mampu mengendalikan Nanggala, kecuali sang pemiliknya.
Baladewa alias Balarama.

Seperti itu pula Nanggala 402.
Dia tenang seolah diam
Tapi bergerak dalam senyap
Berani dalam sunyi,
Ksatria tanpa gentar
Meski berenang sendirian
Dikedalaman nan mencekam.
Pendiam nan tenang, namun menghancurkan

Sang Nanggala 402 bekerja tanpa sanjungan
Berkarya tanpa pujian.
Menggetarkan dalam tiap tugas dan serbuan
Karena satu kalimat :melaksanakan kewajiban.

Nanggala hanya memiliki setia.
" The order of command": perintah komando
Dari pemiliknya:  rakyat Indonesia.
Yang mengamanahkannya pada TNI AL
Bertugas menjaga kedaulatan setiap jengkal perairan Nusantara
Dari para pengganggu dan penyusup

Berpuluh tahun bertugas dalam tenang,
Bukan waktu yang singkat.
Tentu juga tidak mudah.
Mengarungi samudera pengabdian
Bergerak sendiri dalam gelap.
Di dasar dalam senyap

Dengan semboyan :
Nagabaswara Jalayudha Pamungkas
Dan moto: Tabah Sampai Akhir
Saat ini,
ketabahanmu sedang diuji
Kesabaranmu ditempa keras
Ketenanganmu meyakinkan
Tentang KeMahaBesaran Tuhan.
Tidak ada kekuatan yang tertinggi selain kuasaNya.
Dan tidak ada yang tidak mungkin bagiNya.
Ketika Alloh Taala katakan " Kun Fayakun".
Maka jadilah segala hal yang mustahil menjadi nyata.

Nanggala 402 adalah milik rakyat Indonesia
Para awaknya adalah milik Alloh Subhanahuwataala

Mari kita semua, seluruh rakyat Indonesia Bersama berdoa dikhususkan pada  seluruh awak dan personil Kapal Selam Nanggala 402 Agar diberi keselamatan oleh Alloh Subhanahuwataala:

Bismillahilladzi La Yadhurru Ma'asmihi Syai'un fil Ardhi wa Laa fis Sama'i wa Huwas Sami'ul 'Alim."
Dengan nama Allah Yang bersama NamaNya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Medengar lagi maha Mengetahui." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
Al Fatihah

Masjid Agung Al Hikmah Tanjung pinang
21 April 2021 /9 Ramadhan 1442H.

Hisnindarsyah
Prajurit Laut Nusantara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun