Keluarga adalah pilar utama dukungan sosial bagi pasien kanker. Peran mereka tidak boleh diabaikan. Keluarga harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan pasien, menunjukkan dukungan yang tulus, dan membantu pasien dalam perjalanan penyembuhan mereka.
Menjaga suasana keluarga yang positif adalah kunci. Dukungan emosional dan kenyamanan yang diberikan oleh keluarga membuat pasien merasa lebih berdaya. Keluarga perlu mendengarkan dengan sabar, memahami perasaan dan kebutuhan pasien, dan bersedia membantu dengan tindakan konkret ketika diperlukan.
Seni Memberikan Motivasi
Pasien yang tidak mampu secara finansial sering kali merasa putus asa. Dalam situasi ini, pendekatan yang religius dan motivasi humanis dapat memberikan dorongan.Â
Dokter dan keluarga dapat mendekatkan pasien pada keyakinan bahwa semua cobaan adalah bagian dari rencana Tuhan dan berupaya untuk membantu dengan segala cara yang dapat mereka lakukan.
Mengumpulkan dana dari keluarga, teman, atau masyarakat adalah langkah positif untuk membantu pasien yang memerlukan pengobatan. Penting untuk memahami bahwa meminta bantuan adalah tindakan yang berani, dan pasien tidak boleh merasa malu melakukannya.
Dalam menghadapi kanker, seni komunikasi adalah senjata utama dalam memastikan pasien merasa didukung, memiliki harapan, dan tetap kuat. Melalui pendekatan yang bijaksana, dukungan keluarga, dan dorongan yang tak kenal lelah, pasien kanker dapat merasa lebih siap dalam perjuangan mereka melawan penyakit ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H