Mohon tunggu...
dr HelgaYolanda
dr HelgaYolanda Mohon Tunggu... Dokter - Medical Doctor

Follow, Komen dan Like ya.. Aktivis pendidikan anak| Mompreneur, Owner Brand Skincare|Batik enterpreneur| Founder a Preschool and Kindergarten| Certified Counselling Child and Adolescents| Certified Early Childhood and Care Education| Certified Hypnosis and Hypnotherapist| Certified Professional Fengshui Master| Certified Tarot Card Reading Masterclass

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Darurat Etika, Merasa di Atas Awan Alias Norak!

19 Januari 2025   16:54 Diperbarui: 20 Januari 2025   17:19 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Kurir beretika. Sumber Gambar : Dokpri.

Norak bisa diartikan tidak mempunyai atau memperlihatkan selera yang baik, seperti ditandai dengan kemewahan yang murahan dan  aksi publisitas yang norak.  Baru-baru ini  di hotel berkelas superior di Tangerang yang baru saja pertengahan tahun 2024 diresmikan, body lotion yang disediakan pihak hotel dengan botol. Sayangnya ada tamu kamar hotel sebelumnya yang mengisi air ke dalam botol body lotion tersebut. 

Lotion terasa sangat cair dan menimbulkan gatal dan iritasi saat digunakan. Manager hotelpun menceritakan sulitnya mengedukasi customer hotel terlebih hotelnya kelas atas. Pihak hotel nampak takut dengan ulasan buruk yang diberikan di google, jika mereka menegur perilaku tamu yang kurang baik. 

Tak hanya itu, kolam renang yang indah dan bersihpun sekejap menjadi keruh setelah digunakan. Pihak hotelpun memberikan pengakuan bahwa pernah kolam renang mereka berubah warna karena banyaknya pengunjung hotel yang tidak menggunakan baju renang. Baju biasa yang mengandung pewarna kain beraksi dengan kaporit menyebabkan air kolam renang berubah warna. Rasanya takjub mendengar cerita itu. Sungguh luar biasa tidak beretika padahal sudah ada peraturan kolam renang tertulis.

Di area bermain anakpun sama, nampak petugas merapikan dan menembalikan mainan yang super berantakan dan benar-benar luar biasa cara bermainnya, alias norak! Untungnya petugas memaklumi namanya juga anak-anak! Di restorannya pun sama, di meja saji terdapat tumpahan air pada sendok untuk mengambil sereal. Sendok tersebut sebaiknya dalam kondisi kering agar ketika digunakan untuk menyendok sereal tidak membuat sereal menjadi lunak karena air. Makanan yang berserakan dilantai bawah meja, piring dengan sisa makanan yang sangat banyak bak mereka makan di warung.

Budaya mengantri juga sangat tidak nampak, ketika antrian membuat satu barisan kebelakang, yang baru datang malah membuat antrian baru di samping kiri dan kanan. Tanpa melihat antrian satu baris ke belakang yang sedang antri, dengan santainya dan tanpa rasa bersalah langsung mengajukan pesanan.

Rumah salah satu pejabat tertinggi di negara ini, yang menutup akses jalan walau pada kenyataannya memang jalan tersebut adalah jalan buntu. Namun perlu diketahui disekitar jalan buntu tersebut masih terdapat 3 rumah lain yang memiliki akses pintu keluar masuk utama. Sayangnya motor patwal pejabat tertinggi ini melintang di pertigaan, tentunya dengan aneka ragam mobil pejabat kisaran 4 mobil lainnya dan beberapa motor milik karyawannya memenuhi jalan. Bukannya motor patwal berada di tepi atai dekat dengan mobil yang akan dikawal, meliankan melintang horizontal menutup akses jalan.

Belum lagi jika pejabat tertinggi negara ini yang selalu dijaga ketat oleh pihak polsek setempat dan ketika ada salah satu dari mobilnya yang kempis ban langsung menyatroni rumah orang lain yang diduga berbuat. Pejabat tertinggi negara yang kawalannya melebihi pejabat sebelumnya bahkan presiden sekalipun ini mengadakan acara makan di dalam rumahnya dengan mengundang tamu hingga mobil para tamu parkir di depan rumah tetangga yang lain. Perlu diingat bahwa ini adalah komplek perumahan dengan sistem kluster, bukan lapangan luas atau sawah. Terkesan norak dengan pamer jabatan dan posisi.

Bak Putri Raja dari Kerajaan Awan

Pernahkah kalian menemukan orang yang ingin membeli gorengan di pinggir jalan namun sedang mengendarai mobil. Seharusnya mobil diparkir terlebih dahulu lalu jalan kaki dan membeli gorengan. Sayangnya mereka hanya berteriak tanpa menepikan dan parkir mobil, alhasil mobil dibelakangnya harus menunggunya hingga selesai membeli gorengan.

Gambar : Parkir depan pagar rumah orang lain. Sumber Gambar : Dokpri.
Gambar : Parkir depan pagar rumah orang lain. Sumber Gambar : Dokpri.

Masuk ke rumah sendiri ingin turun dari mobil, buka pintu mobil langsung jalan hanya 2 langkah lurus tanpa berbelok langkah langsung masuk pagar rumah. Alhasil mobilnya terpakir di depan pagar rumah orang lain. Nampaknya sangat sulit jala lebih dari 2 langkah untuk memasuki pintu pagar rumah sendiri. Begitu juga keluar masuk rumah harus dibukakan pintu oleh pembantu. Norak! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun