Mohon tunggu...
dr HelgaYolanda
dr HelgaYolanda Mohon Tunggu... Dokter - Medical Doctor

Follow, Komen dan Like ya.. Aktivis pendidikan anak| Mompreneur, Owner Brand Skincare|Batik enterpreneur| Founder a Preschool and Kindergarten| Certified Counselling Child and Adolescents| Certified Early Childhood and Care Education| Certified Hypnosis and Hypnotherapist| Certified Professional Fengshui Master| Certified Tarot Card Reading Masterclass

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

HMPV Bukan Virus Baru, Banyak Menyerang Anak dan Lansia

6 Januari 2025   07:26 Diperbarui: 7 Januari 2025   13:36 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HMPV (Human Metapneumo Virus) yang mewabah di China menjadi pembicaraan khalayak ramai membuat diantara kita ingin tahu tentang virus yang banyak menyerang anak-anak ini. Sebenarnya HMPV berawal dari gejala flu atau disebut common cold sudah ada sejak tahun 2021 dan menyebar di Australia dan China pada 2023. HMPV yang pada beberapa kasus dapat menjadi infeksi pernapasan berat hingga kematian. Belum ada vaksin dan obat yang tepat sasaran untuk virus ini, namun kita dapat melakukan pencegahan. Obat yang tersedia saat ini mayoritas terfokus untuk  mengobati gejala yang timbul.

Berdasarkan data surver yang dikeluarkan oleh Lancet Global Health, infeksi saluran napas akut pada anak usia dibawah 5 tahun disebabkan oleh HMPV. Menurut China's CDC (Center of Disease Control), resiko rentan terhadap HMPV adalah anak-anak, terutama usia dibawah 5 tahun, kelompok penderita dengan penyakit imun, para lansia dan kelompok yang terpapar flu atau penyakit yang menyerupai flu.

HMPV

Human Meta Pneumonia Virus adalah virus rRNA dari golongan Pneumoviridae. Virus yang awalnya ditemukan tahun 2001 pada swab nasal pada anak dengn infeksi saluran napas karena patogen yang tidak diketahui. Kemudian ditemukan pada lansia usia diatas 60 tahun dengan infeksi pernapasan karena patogen dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia.

Penyebaran HMPV pada umumnya melalui droplet dan udara saat batuk atau bersin. Kontak erat dengan penderita atau berada di lingkungan yang sudah terpapar juga merupakan faktor resiko penyebaran. Penyebaran dapat terjadi jika kontak dengan area yang terpapar dan menyentuh mata, hidung dan mulut, terpapar dengan cairan ludah atau bersin dari penderita, bersentuhan dan bersalaman.

Faktor Resiko

Di Amerika setiap tahunnya usia lansia diatas 60 tahun, hampir 177.000 dengan gejala flu (RSV) dan hampir 123.o00 terkait dengan HMPV.21-23 dari populasi tersebut hampir 14.000 kematian karena RSV per tahun, bahkan menurut penelitian pada usia diatas 50 tahun jumlah kematian karena HMPV hampir sama dengan RSV. RSV dan HMPV sering tumpangtindih dalam diagnosa, RSV sering terjadi pada musim dingin atau musim hujan. Sedangkan HMPV biasanya merebak pada musim semi.

2/3 pada usia dewasa yang mengalami infeksi HMPV akan menjadi berat, bronchiolitis atau pneumonia. Penderita dengan penyakit penyerta seperti asma dan COPD lebih mudah terpapar dan memburuk. Penderita dengan penyakit kronik seperti diabetes, darah tinggi, ginjal, jantung dapat mengalami gejala yang lebih berat.

Gejala

Ilustrasi Gambar : HMPV pada paru. Sumber Gambar : www.indiatimes.com
Ilustrasi Gambar : HMPV pada paru. Sumber Gambar : www.indiatimes.com

HMPV pada dewasa dapat berupa batuk, pilek, bersin, sakit tenggorokan, nyeri menelan, sakit kepala, demam dan kelelahan. Penderita dengan penyakit penyerta akan disarankan untuk rawat inap. Gejala yang terus menerus dan berat akan memperburuk keadaan seperti gagal jantung dan paru, kerusakan sistem saraf, menyebar ke saraf otak seperti encephalitis dan radang otak hingga perlu bantuan ventilator.

Kapan Harus ke Dokter?

Gejala akan merada setelah 2- 5 hari dan periksakan ke dokter jika lebih dari 2 minggu. Penderita dengan penyakit penyerta dan kronik segera periksakan ke dokter. Penderita dengan napas berbunyik ngiik.. ngiik..., napas pendek-pendek, tarikan napas berat, kondisi tubuh terus menurun dan lemah, anak-anak dengan gejala menyerupai flu, bayi dibawah 1 tahun yang sulit makan atau minum susu harus segera perikskan ke dokter.

Menurut penelitaian 5 dari 10 % infeksi HMPV menjalani rawat inap di Rumah Sakit adalah anak-anak. Menurut data, 16% darinya mengalami komplikasi serius  seperti pneumonia.

Diagnosis

Pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit adalah tahap awal untuk lebih menjurus. Pemeriksaan swab hidung, mulut dan tenggorok dengan antigen dan PCR untuk mengecek virus.  Jika kondisi berat mungkin akan dilakukan bronchoskopi dengan memasukkan tube dengan kamera di ujungnya melalui tenggorok untuk mengumpulkan sample cairan.

Pengobatan

Belum adanya pengobatan yang tepat, hanya mengobati gejala yang timbul. Memberikan obat sesuai gejala seperti penurun demam, mengurangi gejala pilek dengan dekongestan, penggunaan inhaler untuk membantu melegakan pernapasan dan batuk atau semprot hidung.

Pencegahan

Belum ada vaksin untuk HMPV. Berikut beberapa cara untuk melindungi diri agar terhindar dari infeksi:

1. Mengindari kontak penderita yang terpapar virus.

2. Mencuci tangan dengan sabun dair mengalir minimal 20 detik setelah menyentuh mata, mulut dan hidung.

3. Melengkapi vaksinasi sesuai jadwal.

4. Menutup mulut ketika bersin dan batuk. Menggunakan lengan untuk menutup ketika batuk dan segera menjauh untuk sesaat.

5. Menggunakan alkohol atau hand sanitizer pada tangan setelah bersin dan batuk.

6. Tidak menyentuh bagian yang mudah terpapar seperti permukaan pada pegangan tangga, pegangan pintu, tombol pada tempat umum dan lainnya.

7. Tetap terapkan pola hidup bersih dan sehat, memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan makanan yang bergizi sayur dan buah juga kebutuhan air putih setiap harinya. Tambahkan vitamin dan mineral sehari sekali. Rutin berolah raga dan berjemur dibawah sinar matahari pagi.

8. Gunakan masker setiap berpergian ke tempat umum.

Semoga bermanfaat dan salam sehat selalu.

Sumber :

https://www.webmd.com/lung/what-is-human-metapneumovirus

https://www.astrazeneca.com/our-therapy-areas/vaccines-and-immune-therapies/hMPV.html

https://en.chinacdc.cn/health_topics/infectious_diseases/202307/t20230719_267896.html

https://economictimes.indiatimes.com/news/international/global-trends/hmpv-virus-how-deadly-is-this-virus-chinas-center-for-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun